Oleh: Noermanzah (7317150079), Agus Rofi’i (7317150263), dan
Syarifuddin
Tundreng (7317150087)
Abstrak
Analisis
percakapan merupakan salah satu pendekatan dalam menganalisis sebuah wacana.
Analisis percakapan sebagai metode etnometodologi, menganalisis aturan sosial
dan menemukan metode yang digunakan anggota masyarakat untuk menghasilakn makna
aturan sosial. Analisis percakapan lebih menawarkan solusi untuk masalah yang
berpusat pada pergantian atau transisi
dalam berkomunikasi yang operasinya dapat ditunjukkan dalam pembicaraan
yang nyata.
Kata kunci: Analisis
Percakapan, Metode Analisis Wacana.
A. Pendahuluan
Dalam
memahami bentuk dan makna wacana, diperlukan sebuah pendekatan yang tepat dalam
menganalisisnya. Selain itu, ketepatan dalam menganalisis harus juga
disesuaikan dengan jenis dan karakteristik wacana tersebut. Salah satu pendekatan
yang dapat digunakan yaitu metode analisis percakapan (AP). Analisis percakapan
pada awalnya sebagai salah satu pendekatan dalam menganalisis wacana yang
dikembangkan sosiolog Harold Garfinkel. Pendekatan yang dilakukannya dikenal
metode etnometodologi yang dipengaruhi oleh fenomenologi dari Alfred Schutz dan
diterapkan khusus pada percakapan dengan ditokohi oleh Harvey Sacks, Emanuel
Schegloff, dan Gail Jefferson. Menurut Circaurel (1972) percakapan berupa sumber
dari berbagai makna aturan sosial, misalnya percakapan yang menghasilkan
beberapa kekhasan yang mendasari makna dari peran sosial masyarakat tertentu.
Percakapan juga memperlihatkan aturannya sendiri dan memanifestasikan makna
strukturnya sendiri.[1]
Analisis
percakapan sama halnya dengan sosiolinguistik interaksional dalam kaitannya
dengan problem aturan sosial, dan bagaimana bahasa bisa menciptakan dan
diciptakan oleh konteks sosial. Analisis percakapan juga mirip dengan etnografi
komunikasi yang berkaitan dengan pengetahuan manusia dan diyakini bahwa tidak
ada detail percakapan atau (interaksi) yang dapat diabaikan secara apriori
sebagai hal yang tidak penting. Ketiga pendekatan tersebut juga berfokus pada
analisis rinci urutan ujaran tertentu yang benar-benar telah terjadi. Akan tetapi,
analisis percakapan juga cukup berbeda dari beberapa pendekatan yang telah
dibicarakan. Perbedaan tersebut yaitu analisis percakapan lebih memiliki
asumsi, metodologi dan terminology difokuskan pada pergantian/transisi
percakapan, dan berdasarkan pada teori etnometodologi.
Untuk
itu, dibutuhkan pemahaman khusus tentang cara kerja metode analisis percakapan.
Dalam pembahasan ini akan dijelaskan pemahaman analisis percakapan yang
mengutip sumber utama dari buku Deborah Schiffrin yang berjudul Approaches to Discourse tahun 1994. Dalam
penjelasan analisis percakapan lebih banyak pada analisis sampel yang berfokus
pada cara konstruksi khusus (yang saya sebut “there + BE + ITEM) yang membantu
untuk memecahkan beberapa masalah pembicaraan yang berulang. Hal ini bertujuan
agar kita lebih memahami konstruksi sebuah analisis percakapan yang
sesungguhnya.
B. Pembahasan
1. Hakikat Analisis
Percakapan
Analisis
percakapan berasal dari etnometodologi, hal ini sangat penting untuk
mendiskusikan secara ringkas tentang perspektif sosiologis sebelum
mendiskusikan analisis percakapan. Istilah “etnometodologi” menurut Garfinkel
diambil dari istilah yang dipakai dalam analisis lintas budaya (“doing dan
knowing”) di bidang lintas budaya. Kemudian, menurut Garfinkel bahwa
“metodologi” dalam etnometodologi mempunyai arti mengatur pertimbangan yang
sesuai dengan konsep tertentu dengan bukti yang kuat, penjelasan yang masuk
akal, dan sebagainya. Oleh Garfinkel etnometodologi merujuk pada
pengertian “a social
actor’s, or community’s. Own lay methodology” (Taylor dan Cameron,
1987:101).[2]
Ganfinkel
(1974:16) menyatakan bahwa dia menggunakan istilah “etno” dengan alasan sebagai
berikut: “Etno tampaknya mengacu pada ketersediaan pengetahuan umum masyarakat
sebagai pengetahuan umum “apapun”. Yang meliputi “Apa pun” melalui
etnometodologi bukanlah bodi khusus pengetahuan tentang satu ranah (domain)
(misalnya tumbuhan). Agaknya, etnometodologi adalah aturan biasa dari
seperangkat praktek yang ditetapkan berkaitan dengan etnometodologi:
“Pengetahuan anggota tentang persoalan sehari-harinya, usaha-usaha yang
teroganisir dimana pengetahuan tersebut diperlakukan sebagai bagian dari
setting yang sama juga telah membuat teratur”.
Analisis
percakapan tidak selalu mengakui warisan etnometodelogis, beberapa ide kunci
dalam analisis percakapan dapat dihubungkan dengan ide-ide yang diringkas di
atas. Fokus analisis percakapan pada percakapan, misalnya, memunculkan
ketidakpercayaan idealisasi etnometodoIogis sebagai dasar baik untuk ilmi
sosial maupun tindakan manusia sehari-hari. Sacks (1984) berargumentasi bahwa
banyak idealisasi dalam ilmu sosial menghasilkan konsep umum yang kurang jelas
dan tidak berhubungan dengan seperangkat peristiwa khusus. Karena sangat sulit
untuk memutuskan apakah peristiwa khusus mendukung sebuah generalisasi, jarak
antara “jenis” (type) dan “tanda” (token) mengganggu pengembangan
bodi pengetahuan secara kumulatif. (Dengan alasan yang sama, analisis
percakapan tidak percaya pengategorisasian linguistik terhadap fungsi kata-kata
atau ekspresi khusus: kategorisasi semacam itu bisa menjadi generalisasi yang
tidak selanjutnya mencerminkan penggunaan butir-butir bahasa secara khusus.
Sacks memilih untuk bekerja pada percakapan sebagai usaha untuk memperbaiki
idealisasi para sosiolog. Dia ingin “menangani” peristiwa aktual yang detail,
menanganinya secara formal, dan pada awalnya memberi informasi secara langsung
dimana masyarakat primitif cenderung menjadi informatif. Jadi, orang lain dapat
pergi dan melihat apakah yang dikatakan demikian juga” (Sacks 1984:26). Rekaman
percakapan menjadi data yang dapat tersedia bagi para analis dan bahan untuk dianalisis.
Lagi pula dalam pernyataan Sacks: “Saya memiliki pendirian pada hal itu dan
saya dapat mengkajinya terus-menerus.... orang lain dapat melihat apa yang saya
kaji” (Sacks 1984:26).
Tindakan
konteks analisis percakapan juga berdasarkan pada etnometodologi. Kami telah
mencatat di atas bahwa ujaran terindeks: indekalitas ini melokalisasi ujaran
bukan hanya dalam dunia relasi sosial (lebih dari saat ini), tetapi dalam dunia
ujaran yang lain. Selanjutnya, setiap ujaran dalam urutan dibentuk oleh konteks
utama (setidak - tidaknya dan secara khusus, ujaran yang mendahului). Dalam
istilah Heritage (1984a:242), “signifikansi dari tindakan pembicara komunikatif
adalah membentuk konteks baik konteks yang terbentuk (context-shaped)
maupun konteks yang diperbarui (context-renewing).” Makna konteks di
sini sebagai (retrospektif) dan (prospektif) dapat dilihat dengan
makna yang lain (dan pengetahuan) disesuaikan dan digabungkan secara berurutan.
Meskipun
analisis percakapan berasumsi bahwa ujaran selalu mempunyai relevansi
kontekstual satu sama lain, tidak semua aspek konteks diasumsikan memiliki
relevansi yang sangat konstan. Kami telah mencatat di atas bahwa pengindeksan
ujaran meletakannya dalam dunia relasi sosial. Namun, transkrip pembicaraan
analisis percakapan memberikan sedikit perhatian pada relasi sosial dan pada
pendekatan yang disebut “konteks sosial,” misalnya identitas sosial partisipan,
latar, perlengkapan pribadi, dan sebagainya. Dengan mengabaikan perhatian pada
apa yang sering diasumsikan menjadi ciri statis dunia sosial (misalnya
pekerjaan partisipan), analisis percakapan mencerminkan penghindaran
etnometodologis tentang generalisasi dan idealisasi prematur. Identitas sosial
(latar dan sebagainya) dipandang sebagai kategori kehidupan dan perilaku sosial
yang menjadi aktivitas interpretatif terbatas; kesesuaian identitas sosial
tidak lagi dianggap mempertahankan pada waktu dan tempat yang berbeda dibandingkan
kesesuaian dari satu jedah (one second pause) (pada akhirnya lihat
Jefferson 1989). Schegloff (1987a:219) berpendapat”:
Fakta
bahwa mereka (pelaku interaksi sosial) “faktanya” yang secara sendiri-sendiri
seorang dokter dan pasien tidak membuat karakterisasi tersebut berdasarkan
fakta (ipso facto) yang relevan... pemisahan umur, jenis kelamin, agama,
dan sebagainya atau bersama-sama kekhasan (idio syncratic) dan atribut
kehidupan sesaat (misalnya “seseorang yang bersandar di pojok mengenai segelas
air di meja”) mungkin sesuai pada setiap pembicaraan... Jadi, sebaiknya ada
ikatan antara konteks yang bercirikan dan mengandung “melakukan pembicaraan”
atau melakukan interaksi.”
Sebagaimana
kata Coulter (1989:103) bahwa “hal itu hanya melalui pengaturan perkataan dan
perbuatan yang ditandai dengan atribut pribadi yang dibuat” (lihat juga
Schenkein 1978). Jadi, meskipun analisis percakapan merupakan sebuah pendekatan
pada wacana yang menekankan konteks, relevansi konteks tetap berdasarkan teks. Heritage
(1984:241) mendaftar
tiga asumsi dari Analisis Percakapan; (a) Interaksi diatur secara struktural;
(b) kontribusi terhadap interaksi berorientasi pada konteks; (c) kedua properti
ini berada dalam rincian interaksi sehingga tidak ada uruan rincian yang dihilangkan,
apriori, sebagai ketidakberaturan, kebetulan atau ketidakrelevanan.
Dua
asumsi terakhir telah didiskusikan di atas, asumsi organisasi terstruktur akan
didiskusikan kemudian dalam kaitannya pengaturan pasangan yang berdekatan
sejalan dengan penghilangan generalisasi yang prematur dari analisis percakapan
dan etnometodologi yang berfokus pada aksi sebagai tempat pengetahuan analisis
percakapan memandang perilaku emphiris pembicara adalah pusat bahasan dimana
analisis dikembangkan (Heritage 1984:243). Lebih lagi, apa yang diungkapkan
menyiapkan tidak hanya data tetapi juga bukti untuk hipotesis dan kesimpulan;
yaitu perilaku partisipan sendiri yang menyediakan bukti untuk unit yang
sekarang, pola yang ada dan formulasi aturan-aturan. Akhirnya, analisis percakapan
mencari pola-pola yang yang berulang, distribusinya, dan bentuk-bentuk
organisasi dalam tuturan yang lebih besar.
Bahwa
penanganan analisis percakapan terhadap interaksi adalah pandangan struktural.
Satu struktur satu pasangan yang berdekatan; serangkaian dari dua ungkapan yang
berdekatan yang diungkapkan oleh pembicara yang berbeda diatur sebagai bagian
pertama dan bagian kedua, dan berpola, sehingga bagian pertama membutuhkan
waktu khusus atau jarak dengan bagian kedua (Schegloff dan Sacks 1973 : 295 –
6), juga (Schegloff 1972a).
Satu
contoh pasangan yang berdekatan yaitu, rangkaian memanggil-menjawab. Dalam hal
ini mencatat bahwa yang terkondisi untuk rangkaian bagian kedua, yaitu bagian jawaban.
Ketika jawaban tidak muncul kedengarannya sebagai kekosongan resmi dalam
keadaan seperti itu, panggilan dapat diulang/atau ditawarkan kembali, pasangan
berdekatan panggilan jawaban tidak hanya memiliki strukturnya sendiri juga
menyiapkan masukan yang terkoordinasi, dan pergantian yang teratur dalam percakapan.
Penutupan percakapan juga tergantung pada dua rangkaian yang menyiapkan keluar
dari giliran pertukaran (Schegloff dan Sacks 1973). Jadi pasangan berdekatan
diatur dalam pola yang stabil, untuk aksi yang sedang berlangsung dan
merefleksi, mengatur ketika percakapan, kepentingannya secara sosiologis yaitu
menyiapkan kerangka normatif suatu aksi yang akan dilakukan secara bertanggung
jawab (Heritage 1984a : 249). Kepentingannya secara linguistik yaitu menyiapkan
lingkungan dimana kesimpulan tentang relevansi dapat ditetapka melalui ungkapan
dan rangkaian dimana ekspektasi bentuk dan makna dapat dikhususkan dalam semua
ungkapan.
Pasangan
yang berdekatan juga merefleksikan kebiasaan struktur percakapan lokal, jadi
peresapan adalah pengaturan percakapan berpasangan yang adil, dimana ungkapan
berikutnya tidak secara ekplisit terkait dengan ungkapan sebelumnya, agaknya
kedekatannya dapat menyiapkan suatu basis untuk relevansi yang diasumsikan
(Sacks 1971 : Kecture 4, 11-12) menunjukkan pentingnya posisi berikutnya.
Perembetan
(pervasiveness) organisasi pembicaraan juga diungkapkan dalam analisis
percakapan, khususnya dalam analisis pengambilan giliran berbicara (Sacks dkk.
1974). Problem utama yang mendasari pembicaraan adalah sesuatu yang disebut
masalah “distribusi”: bagaimana pembicara mengatur giliran pada pembicaraan?
Bagaimana mereka mengetahui kapan seseorang diharapkan berbicara dan mewajibkan
orang lain untuk diam? Bagaimana seseorang mengetahui kapan mengakhiri
berbicaranya, dan orang lain mulai berbicara, dengan jedah minimal dan tumpang
tindih minimal dalam giliran? Mengingat bahwa beberapa masalah ini muncul dari
pengamatan empiris terhadap percakapan, misalnya masalah kesenjangan dan
tumpang tindih minimal.
Analisis
percakapan menawarkan solusi untuk masalah yang berpusat pada pergantian
giliran sebuah solusi yang operasinya dapat ditunjukkan dalam pembicaraan
nyata. Solusi itu adalah seperangkat kaidah dasar untuk menangani pergantian
giliran, penyediaan kesempatan giliran berikutnya pada pihak lain, dan
pengkoordinasian pemindahan sehingga memperkecil kesenjangan dan tumpang tindih
(Sacks dick. 1974:12). Kaidah-kaidah itu diatur dalam menerapkan semua
kemungkinan pergantian giliran:
- Pada susunan-giliran awal tempat satuan
awal transisi yang relevan terjadi:
(a) Jika
giliran berikutnya disusun dengan melibatkan penggunaan teknik “memilih
pembicara berikutnya”, orang yang terpilih mempunyai hak dan wajib untuk
mengambil giliran berikutnya untuk berbicara, dan orang yang lain tidak
mempunyai hak atau kewajiban. Transfer terjadi pada tempat itu
(b) Jika
giliran berikutnya disusun dengan tidak melibatkan penggunaan teknik ”memilih
pembicara berikutnya”, seleksi sendiri untuk menjadi pembicara berikutnya.
Tetapi di sini tidak perlu ditentukan oleh orang yang memperoleh hak untuk
sebuah giliran. Pergantian terjadi saat itu pula.
(c) Jika
giliran berikutnya disusun dengan tidak melibatkan penggunaan teknik “ memilih
pembicara berikutnya”, pembicara saat itu boleh melanjutkan kecuali ada orang
lain yang memilih sendiri.
b. Jika
susunan giliran awal tempat satuan awal transisi yang relevan tidak terjadi
baik (1a) ataupun (1b), telah terjadi, diikuti persyaratan (1c), pembicara saat
itu harus melanjutkan. Maka, perangkat kaidah (a) sampai (c) diterapkan kembali
pada tempat transisi yang relevan berikutnya dan secara berulang-ulang pada
setiap transisi relevan berikutnya sampai pergantian terjadi (Sacks dkk.
1978:12).
Kaidah
pergantian percakapan berpusat pada aturan “transisi tempat yang relevan”
sebuah tempat kaidah-kaidah itu diterapkan. Beberapa tempat mencerminkan adanya
bermacam-macam “jenis unit” (konstruksi kalimat, klausa, frasa, dan leksikal)
dimana pembicara membangun sebuah giliran. Termasuk di dalam kontruksi itu
adalah proyeksi jenis unit dan hal itu mungkin bagian yang lengkap.
Aturan-aturan di atas beroperasi atau berlalu secara berulang-ulang terhadap
kelengkapan jenis teks. Jadi menyediakan satu motivasi penting bagi penerima
pembicaraan untuk melanjutkan pembicaraan itu. Catatan, bahwa pertukaran
giliran akhirnya sebagai hal kritis untuk mendirikan inter subjeksitas dan
akuntabilitas (pertanggung jawaban) dengan cara membangun pembicaraan sebagai
pasangan terdekat (Heritage 1984a:254-60; Atkinson dan Heritage 1984: 7).
Pertukaran giliran yang menyediakan “posisi berikutnya” dan memunculkan aturan
secara berurutan menunjukkan pemahaman pada pelaku yang saling bertanggung
jawab bukan hanya dalam percakapan, tetapi barangkali dalam keseluruhan
interaksi yang lain (Greatbatch 1988).
Perlu
kita ketahui bahwa AP berbeda dengan analisis pragmatik. Dalam pragmatik
juga di dalamnya terdapat konsep speech
act dalam menganalisis percakapan, tetapi analisis itu didasarkan
pada pengertian bahwa percakapan itu merupakan serangkaian “discrete acts” (kejadian
yang berbeda satu dengan yang lainnya). Metode itu memokuskan diri pada
interpretasi ucapan dan bagaimana penjelasan tentang aspek penggunaan bahasa
dapat dimasukkan ke dalam model gramatika. Oleh karena itu, teori tentang
“speech act” digunakan
pula oleh pakar semantik generatif dalam mengenalisis bahasa (Yule, 2006;
Gordon dan Lakoff, 1971).[3]
2. Analisis
Sample: “There + BE + ITEM”
Pendekatan
analisis percakapan terhadap wacana memerhatikan bagaimana partisipan dalam
pembicaraan membangun solusi sistematis pada masalah pengaturan secara
berulang-ulang. Di antara banyak masalah yang dipecahkan adalah membuka dan
menutup pembicaraan, pengambilan giliran, perbaikan, pengaturan topik
penerimaan informasi, dan menunjukkan persetujuan dan ketidaksetujuan.[4]
Solusi atas masalah itu ditemukan melalui analisis ketat terhadap bagaimana
partisipan itu sendiri berbicara dan dari aspek apa dari pembicaraan yang
mereka bahas: Analisis percakapan menghindari penempatan setiap kategori
(apakah sosial atau linguistik) yang memiliki relevansi terhadap partisipan
sendiri yang tidak ditunjukkan dalam pembicaraan nyata. Analisis harus
menunjukkan bahwa aspek pembicaraan sangat bervariasi (Heritage 1984; Pomerantz
1984), koreksi kesalahan (Jefferson 1974, tertawa (Jefferson 1979), diam
(Jefferson 1989), dan struktur sintaksis (Ford dan Thompson 1986; Goodwin 1979)
relevan terhadap pengelolaan percakapan yang sedang berlangsung.
Apa
yang dipertimbangkan adalah konstruksi linguistik keberadaan konstruksi there.
Analisis konstruksi ini sering di catat bahwa cara baru sangat sedikit,
informasi yang kompleks secara semantis pada awal kalimat, tetapi fokus sebuah
informasi yang besar pada akhir kalimat. Informasi yang terfokus itu tidak
dianggap untuk diberikan pada pendengar, “kebaruan” ini merupakan alasan
penempatan di akhir kalimat dan pengantarnya dengan bahan yang menuntut
pendengar untuk memprosesnya.
(1)
Contoh adanya konstruksi there yang digunakan oleh penanggungjawab
perpustakaan (P) untuk membuka sebuah pertanyaan selama wawancara dengan
pustakawan. Konstruksi there memfokuskan butir (item) yang dicari (P).
Contoh
(1): P: (j) There used to be a
monthly report that comes from
S-Securities
Exchange Commission... on insider’s transactions=
(Biasanya
ada laporan bulanan dari Komisi Pertukaran Keamanan tentang transaksi orang
dalam.)
L:(k)
Uh huh
(Uh huh (tidak..tidak)
P:(l) = and many years ago you used to carry it
(Dan beberapa tahun lalu kamu biasa
membuatnya.)
(m)= and I haven’t seen it in a long time.
(dan saya sudah lama tak pernah melihatnya.)
Pertanyaan
dibuka dengan there used to be: predikat ini tidak berarti apa-apa tetapi
keberadaannya (mendahului waktu berbicara) apa yang kami sebut ITEM. Deskripsi
ITEM P yang sedang ditanyakan mencakup sejumlah besar informasi di dalam frasa
benda: ketika publikasi data (monthly = bulanan), asalnya (Securities
Exchange Commission = Komisi Pertukaran Keamanan), dan topiknya (insider’s
transactions = transaksi orang dalam). Ketika P melanjutkan informasi tambahan
tentang ITEM ini (kapan dilakukan (1), pengetahuannya sendiri tersedia (m),
namun, ITEM dimunculkan melalui pronomina it. Jadi, keberadaan
konstruksi there dalam (1) mengawali rangkaian acuan (bab 6) dengan cara
sebutan pertama tidak tentu (indefinite) dan eksplisit (laporan bulanan)
dan sebutan berikutnya tentu (definite) dan tidak eksplisit (it).
Kami
telah mencatat bahwa riset analisis percakapan (khususnya diawali dan
diteruskan oleh sosiolog) secara tipikal memberi sedikit perhatian pada
struktur linguistik itu sendiri. Dalam praktiknya, saya tidak akan mengacu pada
fokus analisis seperti keberadaan konstruksi there, tetapi konsfruksi “there +
BE + ITEM. Penamaan deskripsi ini memperbolehkan kita untuk mengabaikan apa
yang sering dilihat sebagai perbedaan struktur dan semantik di antara
bentuk-bentuk lahir yang berbeda dari konstruksi ini. Perhatikan contoh (2) berikut.
(2a)
There’s the old ladies from the
home.
(Itulah wanita tua dari rumah itu.)
(2b) And there was him there was him my
brother and the dog, Prince.
(Dan itu dia – itu dia saudara saya dan
anjingnya, Prince.)
(2c)
There’s little boy down here I’d
say he’s eight, not no more.
(Ada seorang anak kecil datang ke sini, saya kira umurnya
8 tahun, tidak lebih.)
(2d) And then
there’s the Jewish section, too.
(Dan kemudian itu bagian dari Yahudi
juga.)
Menggunakan
konstruksi “there + BE + ITEM” untuk mendeskripsikan penggunaan “there” yang
diilustrasikan pada contoh (2), contoh seperti itu telah diidentifikasi oleh
para linguis sebagai unsur yang berbeda dari struktur gramatikal, dan empat
jenis kalimat itu dikatakan berasal dari struktur sintaksis yang berbeda
(misalnya Erdmann 1976). Perbedaan ini tidak secara khusus dibahas dalam
analisis percakapan, dan kami juga tidak memerhatikannya sampai sekarang.
(Namun, dalam bagian 4 saya mempertimbangkan beberapa keuntungan dan kerugian
penggunaan peristilahan itu). Jadi, dalam semua contoh (2) informasi apa pun
adalah sesuai pada nomina yang mengikuti kopula yang dianggap sebagai “ITEM”: the
old ladies from the home (wanita tua dan rumah) (2a), him, my brother,
the dog, Prince (dia, saudara laki-lakiku, anjing itu, Prince) (2b), a
little boy down here I’d say he’s eight, not no more (seorang anak
laki-laki kecil turun ke sini saya kira dia delapan tahun, bukan tidak lebih
(2c) dan Jewish section (bagian Yahudi itu) (2d).
Bahwa
pendekatan analisis percakapan dapat mengungkapkan bagaimana urutan acuan
penyebutan pertama dan penyebutan selanjutnya sebuah ITEM adalah bagian dari
mekanisme percakapan. Kami melihat dalam analisis ini bahwa konstruksi “there +
BE + ITEM” ditujukan pada dua masalah pengeIolaan percakapan: menyebutkan
urutan ITEM secara individual dan pengaturan ITEM dalam topik yang lebih besar.
Solusi menawarkan dengan “there + BE + ITEM” untuk masalah yang pertama yang
berimpitan dengan dua mekanisme pengaturan percakapan: pasangan terdekat (3.1)
dan pengambilan giliran 13.2). Cara “there + BE + ITEM” yang ditujukan pada
masalah pengelolaan topik merupakan hasil perkembangan dan penggunaan pasangan
yang disebut (mention pairs), tetapi karya konstruksi pada tingkat topik
sedikit bergantung pada sistem pengelolaan percakapan yang lain (3.3). Makna
penyajian analisis yang telah saya pilih menonjolkan pandangan analisis
percakapan terhadap struktur percakapan dan cara alat-alat direfleksikan pada
struktur. Gaya penyajian ini juga memperbolehkan kita untuk melanjutkan
pemfokusan pada urutan acuan (reffering sequences). Namun, kami juga
mencatat secara terpisah bagaimana “there + BE + ITEM” dapat digunakan untuk
penyebutan pertama, penyebutan berikutnya, dan hanya penyebutan acuan di luar
organisasi pasangan terdekat (3.4).
2.1 “Penyebutan,”
“There + BE + ITEM,” dan Pasangan Terdekat
Percakapan
secara khusus terjadi dalam model berpasangan, anti organisasi percakapan yang
mendasar adalah urutan percakapan bagi dua. Sistem pasangan dapat juga
mengalami modifikasi. Namun, pasangan pendahuluan dapat diperluas sebelum,
setelah selesai, atau bahkan selama pasangan dibentuk. Perluasan organisasi
pasangan terdekat mendukung ide bahwa pasangan terdekat merupakan pusat
pelaksanaan urutan.
Bagian
ini mempertimbangkan bagaimana penyebutan pertama dan penyebutan berikutnya
dari sebuah ITEM disajikan dalam “there + BE + ITEM” yang dikaitkan dengan
organisasi pasangan terdekat. “There + BE + ITEM” ditemukan dalam dua jenis
pasangan pertanyaan/jawaban (Q/A) yang disisipkan dalam pembicaraan, baik
sebagai pra urutan ataupun penyisipan urutan.
2.1.1 “There + BE + ITEM” dalam Pasangan
Pertanyaan/Jawaban Independen
Beberapa
contoh “there + BE + ITEM” dalam pasangan pertanyaan/jawaban bagian pertama.
Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa “there + BE + ITEM” dalam proyek bentuk
pertanyaan dan isi jawaban, bagian kedua dari pasangan pertanyaan/ jawaban
menunjukkan relevansi kondisi untuk bagian pertama. Saya mulai dengan contoh (3
sampai 6) yang menunjukkan bahwa “there + BE + ITEM” sebuah pertanyaan dalam
direncanakan dalam ujaran pertama, sedangkan kondisi yang relevan ditunjukkan
dari jawaban untuk pertanyaan. Contoh lain (7 dan 8) mengilustrasikan bagaimana
“there + BE + ITEM”, sebuah pertanyaan dapat merencanakan dasar pengaturan
untuk seluruh jawaban. Kami juga mencatat secara ringkas bahwa “there + BE +
ITEM” dapat digunakan dalam bagian kedua dari pasangan pertanyaan / jawaban
(tetapi lihat bagian 3.3).
Contoh
(3) dan (4) mengilustrasikan cara yang paling sederhana bahwa “there + BE +
ITEM” dalam sebuah pertanyaan dapat merencanakan sebuah jawaban. Format
perencanaan dalam pertanyaan untuk jawaban terletak pada bentuk pertanyaan itu
sendiri, misalnya pernyataan yang tak diketahui disampaikan dengan bentuk
pertanyaan yes/no.
Contoh 3:
(3) IVEE : (a) Fact, I never hung on the corner in my
live,
(Kenyataannya,
saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam hidup saya).
(b) I never set in a bar in my life.
‘Saya tak pernah
menemui kesulitan dalam hidup saya.’
IVER: (c) Yeh ? Was-was there a corner bar or a tap
room that Your dad went to?
‘Ya? Apakah ada
warung pojok yang sering dikunjungi ayahmu ?
IVEE: (d)
Oh, yeh hhhh.
Dalam
(a) dan (b) IVEE telah mendeskripsikan kegiatannya pada usia belasan tahun.
IVER (melalui tahap transisi topik) kemudian menanyakan “was there a corner
bar or tap room that your dad went to? (apakah ada warung pojok yang
dikunjungi ayahmu?) (c). IVEE menjawab menyusun fungsi pertanyaan itu sendiri
dengan jawaban “yeh” (ya): keberadaan bar pojok atau tempat minum bir” tidak
diketahui dan “yeh” memastikan keberadaan itu.
Contoh
(4) mirip dengan (3), tetapi contoh itu mengilustrasikan bahwa jawaban dapat
disusun dengan negatif (misalnya X tidak ada) sama seperti sebuah pernyataan
positif (affirmatif) (misalnya X ada).
Contoh 4:
(4) IVER: (a) Were there any social functions that the
church had that you kids went to?
‘Apakah ada fungsi
sosial yang diberikan gereja kepada anak-anakmu ?
IVEE: (b) Not me, no.
‘Bukan saya, bukan’
Contoh
(5) mengilustrasikan bagaimana “there + BE + ITEM” dapat merencanakan perbedaan
format jawaban. Dalam (5), “there + BE” membentuk jawaban.
(5) IVER: (a) So there were a lot of mills around here
in the old days.
‘Jadi pada masa lalu
(jaman dahulu) ada banyak penggilingan di sekitar sini.
IVEE: (b) There was.
‘ada.
IVER: (c) Wow
Wow
IVEE: (d)
But not no more (Yeh.)
‘Tapi sekarang tidak
lagi (yeh)’
IVER: (e)
(What) happened to ‘em? Did they
‘(apa) yang terjadi
pada mereka?’
close down, or
‘apakah
mereka bangkrut, atau
IVEE: (f) Well, yeh, they they moved away or they
moved to Can some moved to Canada, some moved down south.
‘Ya, mereka-mereka
pindah atau mereka pindah ke sebagian pindah ke Kanada, sebagian pindah ke
Selatan.
Dalam
(5) “there + BE” dan pertanyaan dalam (a) yang diulang (There was) dalam
(b). Catat bahwa ITEM itu sendiri tidak disebutkan dalam beberapa jawaban pada
contoh yang diberikan: dalam (5) sebagai contoh, IVEE tidak mengatakan there
were mills. Namun, elepsis ITEM merupakan sumber bukti internal bahwa
partisipan mengetahui apa yang mereka bicarakan. Selanjutnya, ITEM dalam (5)
disebutkan setelah kata gantinya (they) ada pertanyaan IVER (What
happened to ‘em? Did they close down? (e) dan IVEE mendeskripsikan
berikutnya (misalnya the moved away (f).
Contoh
(6) menunjukkan bahwa penggunaan “there + BE + ITEM” seperti penyebutan pertama
dalam pertanyaan dapat merencanakan format ganda untuk sebuah jawaban.
Mendahului (6), IVER dan IVEE telah mendiskusikan pesta orang Irlandia; topik
“minuman” akan dibicarakan (lihat 3.2) (Catat bahwa IVEER sulit didengar, dan
keponakannya (IVEE-2) sedang berakting sebagai juru bicara dalam bagian
wawancara ini; (lihat bab 4 dan bab 5 halaman 168-9).
(6) IVEE1 : (a) Oh,
they used to get feeling good and a lot of them did get drunkhhhh I won’t deny
thathh.
‘Oh, mereka
terbiasa berbahagia dan Kebanyakan dari mereka mabuk-mabukan.
Saya tak akan
menyangkalnya.’
IVER : (b) Was there ever any trouble?
‘Apakah pernah ada
masalah?’
IVEE2 :
(c) Was
there ever any trouble?
Apakah pernah ada
masalah?
IVEE1 :
(d) Hm, yes, there was, sometimes.
‘Hem, ya, ada,
kadang-kadang.’
(e) but uh they used to squash it down pretty
good y’know.
Tapi kamu tahu,
mereka biasa dapat menyelesaikan dengan baik.’
(f) There’d always be somebody there that would
watch for trouble,
‘Pasti selalu ada
seseorang di sana yang mengawasi masalah.’
(g) you’d always have somebody to take care of
anybody that would get into trouble.
‘Kamu pasti selalu
meminta seseorang untuk mengurus mereka yang mengalami masalah.’
IVER : (h) Uh huh.
‘Uh uh’
IVEE1 : (i) But
she always had very ilice parties and they Always came back to them, like if
she had another One herself, and Irish dances and stuff like that.
‘Tapi dia selalu
berpesta dan mereka selalu kembali kepada mereka, seperti bila dia punya orang
lain pada dirinya sendiri, dan tarian Irlandia dan sejenisnya.
Mengikuti
pertanyaan IVER Was there ever any trouble? (Apakah pernah ada
kesulitan?) (b) dan diulang oleh IVEE-2 (d), jawaban IVEE1 membentuk semua
komponen dari format pertanyaan “there + BE + ITEM” dalam Hm, yes, there
was, sometimes (Hm, ya, ada, kadang-kadang) (d). Yes menyatakan adanya
“kesulitan” (memperbaiki isi pertanyaan itu sendiri), there was menyatakan
kembali unsur “there + BE” dan kadang-kadang memodifikasi adanya kesulitan itu
sendiri, Mengikuti bagian awal jawaban, IVEE memodifikasi “kesulitan” dengan
pernyataan mengingkari (disclaimer) (e) but uhh they used to squash
it down pretty good) yang mengantarkan ITEM baru they. “There + BE + ITEM”
dalam (f) menyediakan penyebutan berikutnya dan they bahwa kapasitas khusus
yang mana they adalah sesuai dengan “kesulitan”: somebody there that
would watch for trouble (seseorang untuk memerhatikan orang yang mengalami
kesulitan). IVEE-1 kemudian kembali lagi pada topik “pesta” (i).
Sampai
sekarang kita telah memerhatikan bagaimana “there + BE + ITEM” dalam pertanyaan
yang merencanakan pada ujaran pertama terhadap jawaban. Dua contoh berikut
mengilustrasikan bagaimana “there + BE + ITEM” dalam sebuah pertanyaan dapat
merencanakan dasar pengaturan pada keseluruhan jawaban. Karena jarak mencegah
pertimbangan panjang kedua contoh itu, saya akan meringkas dengan (7) dan
menyediakan yang lebih detail dengan (8).
(7) IVER : (a) Do
you think there’s a difference between kids gettin’ married now and when you
got married?
‘Apakah kamu
berpikir ada perbedaan antara anak anak sekarang menikah dan ketika kamu
menikah?’
IVEE : (b) Well,
to me, when we got married, we got married for love.
‘Ya, bagiku,
saat kami menikah, kami menikah karena cinta.’
(c) Today, they don’t even know when they’re in
love.
‘Saat ini,
mereka bahkan tidak tahu kapan mereka jatuh cinta.’
Dalam
(a), IVER menariyakan apakah there’s a difference (ada sebuah perbedaan)
antara X (kids gettin’married now = anak-anak sekarang menikah) dan Y (when
you got married = ketika kau menikah), misalnya dia menanyakan untuk sebuah
perbandingan. Meskipun ITEM dalam pertanyaan ini relatif rumit, ketiga bagian
itu (a difference, kids getting married now, dan when you got
married) menyediakan format pengaturan untuk jawaban itu. Dalam (b) IVEE
mulai dengan pengulangan kerangka waktu when we got married dan
deskripsi dari apa yang terjadi pada waktu itu (alasan untuk pernikahan).
Kontras dalam (c) mengikuti format yang sama : pertama kerangka waktu (today)
kemudian deskripsi perbedaan perbedaan alasan pernikahan. Meskipun saya tidak
mencakup itu di sini, jawaban berikutnya memperluas format ini, seperti IVEE
menggantikan antara kerangka waktu (today lawan in my days) dari
ciri yang mereka deskripsikan.
Pada
(8) adalah contoh jawaban yang membangun secara luas atas format “there + BE ÷
ITEM” dalam pertanyaan. Dalam (8), IVER sedang menanyakan tiga informan tentang
penduduk sebuah blok. Pertanyaan awal dalam (c) Are there any old folks
livin’ on this block ? (Apakah ada penduduk tua yang tinggal di blok ini?)
diberi pengantar dengan but gettin back to menunjukkan bahwa IVER sedang
kembali lagi ke topik terdahulu, yaitu the people on this block.
Kolektivitas (“any old folks”) dalam pertanyaan “there + BE + ITEM” pada
(c) dipotong-potong dalam jawaban dengan cara yang menunjukkan bahwa
orang-orang (menyebutkan dalam jawaban) dimasukkan dalam kolektivitas lebih
besar (menyebutkan dalam pertanyaan). (Bandingkan diskusi kelompok kami dan
acuan individual.
(8) IVER : (a) But
gettin back to the people on this block.
‘Tapi,
kembali pada orang-orang di blok ini.’
(b) So it’s mostly kids, right
‘Jadi
kebanyakan anak-anak, benar kan?’
(c) Are there any old folks livin on this
block?
‘Adakah
orang-orang tua yang hidup di blok ini?’
IVEE-1 : (d) Yes
=
IVER : (e) Like
older people.
‘Seperti
orang yang lebih tua.’
IVEE-1 : (f) all
down this street
‘Semuanya
sepanjang jalan ini
IVEE-2 : (g) It
here’s a couple.
Ada
sepasang.’
(h) There’s mmm
‘Ada mmm
IVEE-1 : (i) There’s
three.
Ada tiga.’
IVEE-3 : (j) That
kook hangin’ out the window.
Orang aneh
yang terlihat di jendela itu.’
IVEE-2 : (k) Yeh. That’s
‘Ya, itu’
IVEE-1 : (l) You
don’t like him U?
Kamu tak
suka padanya?’
IVEE-2 : (m) (Kids
call him Uncle Ed? hh.
Anak-anak
memanggilnya paman Ed? Hh
IVER : (n) I
What’s that address?
di mana
alamatnya?’
IVEE-2 : (o) That
his name?
‘Itukah
namanya?’
IVEE-3 : (p) Uncle
Ed, Uncle Ed.
‘Paman Ed,
Paman Ed.’
(q) I’ll break his jaw.
‘Saya akan
mematahkan rahangnya.’
IVEE-2 : (r) Then
there’s one woman here, crippled or whatever,=
‘Kemudian
ada seorang wanita ke sini, pincang atau apa pun namanya.’
IVER : (s) Mhm.
Mhm.
IVEE-2 : (t) you
want to call her, She’s-z
‘Kamu ingin
memanggilnya Z-nya’
IVEE-3 :
(u) Delirious.
‘Delirious’
(v) She just walks around the street with a
walker?=
‘Dia
berjalan menyusuri jalan dengan alat bantu berjalan.’
IVER : (w) Mhm.
‘Mhm
IVEE-3 : (x) She’ll
stop any car comin’ down the street, too.
‘Dia juga
akan menyetop mobil yang datang di jalan.’
IVEE-2 : (y) (No,)
hi; size’s not. Hh.
‘(Tidak,) hi
dia tidak, Hh’
IVEE-3 : (z) Tell
you her whole life history.
Mengatakan
padamu seluruh sejarah hidupnya.’
IVEE-2 : (aa) She
gets you to come in her house and
Dia
memintamu masuk rumahnya dan
IVEE-3 : (bb) Fix
her
‘Mengurusnya
IVEE-2 : (cc) read
her mail for her and
Baca
suratnya untuknya dan
IVER : (dd) Hh,
oh bless her heart.
‘Hh, oh,
restuilah dia.’
(ee) She really sounds lonely.
Dia
betul-betul kelihatan kesepian.
IVEE-2 : (ff) And
then there’s a another couple up the street who never come out
‘Kemudian
ada pasangan lain di jalan sebelah sana yang tak pernah ke luar
IVER :
(gg) Uh
huh
Uh huh’
IVEE-2 : (hh) And,
God forbid you parked your car in their pavement and They’re they’re out there
ready to throw bricks at you and, they call the cops
‘Dan, Tuhan
melarangmu memarkir mobilmu di trotoarnya dan mereka di luar sana siap melempar
batu kepadamu dan mereka memanggil polisi
IVER : (ii) What’s-what’s
that address?
‘Di mana
alamat ku?’
IVEE-2 : (jj) I
don’t know the address.
‘ya tidak
tahu alamatnya.
Pertanyaan
IVER (Are there any old folks livin’ on this block? (c)) menggunakan
format “there + BE + ITEM”: dia menanyakan tentang adanya jenis orang khusus (“old
folks”) dalam lokasi khusus (“on this block”). Mengikuti pernyataan
awal (yes dalam (d)), IVEE-1 mengubah deskripsi lokasi dan old folks livin’
on this block (c) dengan all down this street (f). Deskripsi ini
bertumpang tindih dengan pernyataan dan IVEE-2 (There’s a couple ‘ada
sepasang’ (g) : IVEE-2 mengulang “there + BE” dan deskripsi acuan bilangan (numerik)
seperti “sepasang”. Jadi, kedua IVEE-1 dan IVEE-2 menjawab pertanyaan secara
pernyataan, tetapi dalam cara yang berbeda: IVEE-1 dengan yes, IVEE-2
menyediakan informasi bilangan (numerik).
Dalam
(h), IVEE mengawali konstruksi “there + BE + ITEM” lain yang tidak sempurna.
IVEE-1 kemudian pada posisi akhir perbaikan (Scegloff 1992) dan deskripsi
numerik IVEE-2 berganti dan there’s a couple (g) menjadi there’s
three (i). Mengingat kembali bahwa pertanyaan IVER tentang apakah ada any
old folks berisi penyebutan pertama yang tidak terfokus pada keberadaan,
tetapi pada kuantitas (melalui any). Di sini kami melihat bahwa
pertanyaan ini diikuti oleh dua penyebutan berikutnya yang mirip dengan
pemfokusan pada keberadaan (melalui “there + BE”) dan pada kuantitas (couple,
three).
Sampai
sekarang saya telah mencatat empat ciri contoh ini: pertanyaan IVER
menggabungkan format “there + BE + ITEM”, IVEE-1 dan IVEE-2 menjawab pertanyaan
dengan pernyataan, IVEE-1 dan IVEE-2
membangun deskripsi acuan, IVEE-1 dan IVEE-2 mengawali konstruksi “there + BE +
ITEM” sebagai perluasan dan jawaban awal mereka.
“there
+ BE + ITEM” juga digunakan untuk penyebutan ITEM dalam jawaban. Mengingat
kembali bahwa penyebutan pertama ITEM dalam pertanyaan adalah any old folks
(c). Anggota kelompok pertama dan three old folks diperkenalkan dalam
(j) That kook hanging out the window. Meskipun IVEE-3 tidak mengatakan
secara eksplisit bahwa that kook adalah satu dan “three old folks”
yang dapat diinferensi sebagai anggotanya. Karena that kook mengikuti
spesifikasi numerik (there’s three (I), maka hal itu ditafsirkan sebagai
butir hitungan yaitu sebagai “menghitung” satu dan tiga old folks. Bandingkan
dengan contoh mengambil kue pada tukang kue. Jika saya mengatakan “saya akan
mengambil tiga. Kue coklat itu...,” penjual itu akan mengerti “kue coklat”
sebagai butir (item) pertama dari tiga daftar saya. Selanjutnya terbukti bahwa that
kook dimaksudkan sebagai anggota khusus dari kelompok “three old folks”
yang diikuti oleh anggota kelompok berikutnya. Dalam Then there’s one woman
here (r), “one woman” diantarkan dengan then (lihat bab 8; juga
Schiffrin i992b). Dengan menunjuk “one woman” sebagai anggota kelompok
yang kedua dan “three old folks” sebagai daftar berikutnya then menunjuk
ITEM terdahulu (that kook) sebagai butir pertama dalam daftar. Lagi, perhatikan
contoh tukang kue. Jika saya melanjutkan pesan kue dengan mengatakan “kemudian
kelapa”, cara saya menyebutkan “kelapa” akan memantapkan identitas yang saya
sebutkan lebih dahulu “kue coklat” sebagai anggota dan daftar itu. Selanjutnya,
artikel tak tentu one (dalam one woman here) merupakan sebutan numerik
ITEM : ini menunjukkan kaitan urutan dengan three (i).
Anggota
kelompok “old folks” yang ketiga diantarkan dalam (ff): And then there’s a
another couple up the street who never come out (ff). ITEM ini dimantapkan
sebagai bagian dari kelompok old folks livin’ on this block (c) dalam
beberapa cara. Selanjuthya penggunaan then dan “there + BE + ITEM” IVEE-2
menggunakan deskriptor numerik (another) yang memantapkan another
couple sebagai bagian dari daftar, dan lokasi (up the street) yang
memantapkan keberadaannya on this block (C). Jadi, penyebutan butir
ketiga dalam jawaban juga mencerminkan kelanjutan atas format dalam pertanyaan
“there + BE + ITEM”.
Secara
ringkas, contoh (8) mengilustrasikan bahwa penggunaan “there + BE + ITEM” dalam
pertartyaan dapat merencanakan bentuk dan isi jawaban dari ujaran pertama. Any
old folks livin, on this block adalah ITEM dalam pertanyaan yang diantarkan
melalui “there + BE + ITEM”. Mengikuti anggota awal (that kook) dan daftar
“three old folks” ada dua lagi dalam format “there + BE + ITEM”: Then there’s
onewô man here, crippled or whatever, And then there’s a-another couple up the
street who never come out. Semua ITEMS yang telah disebutkan dalam jawaban
dipahamisebagai anggota ITEM umum yang diantarkan melalui “there + BE” dalam
pertanyaan. Jadi, “there + BE+ ITEM” dalam pertanyaan dapat merencanakan sebuah
dasar organisasional dan relevansi kondisi jawaban atas pertanyaan.
Kita
telah melihat pada bagian ini bahwa penyebutan pertama melalui “there + BE +
ITEM” dapat memberi kesempatan bagian pertama dan pasangan pertanyaan /
jawaban. Kita juga telah melihat beberapa cara bahwa “there + BE + ITEM” dapat
merencanakan bagian kedua dari pasangan pertanyaan/jawaban. Pembahasan dan
ketergantungan antara penyebutan pertama melalui “there + BE + ITEM” dan
penyebutan berikutnya dari ITEM itu.
2.1.2 “There + BE + ITEM” yang Disisipkan Pasangan
Pertanyaan/Jawaban
“There
+ BE + ITEM” berusaha menciptakan sebuah penyebutan pertama dalam jenis
pasangan terdekat pertanyaan/jawaban yang lain: pasangan pertanyaan/jawaban
yang secara struktural dan topikal bergantung pada sekitar pembicaraan baik
yang pra-urutan (Levinson 1983:345-64; Schegloff 1980) atau urutan sisipan
(Jefferson 1972). Ketergantungan ini tecermin dalam lokasi penyebutan
berikutnya di dalam ITEM yang berhubungan dengan penyebutan pertama. Meskipun
dari perencanaan penyebutan pertama di dalam pasangan pertanyaan / jawaban itu
sendiri (yaitu dalam jawaban), penyebutan pertama menciptakan format there + BE
+ ITEM” dalam bagian pasangan yang pertama merencanakan penyebutan berikutnya
dalam pasangan terakhir pembicaraan.
Contoh
(9) mengilustrasikan there + BE + ITEM” dalam sebuah dan format then there’s
X list (Schiffrin 1992b, berakting di sini sebagai pra-ururan. Karena
pra-urutan ini masuk pada masalah pembicaraan yang terdahulu, maka kita juga
perlu membicarakan pembicaraan memengaruhi penggunaan there + BE + ITEM”.
Contoh 9:
(9) IVER : (a) Well,
you said you’d go dancin and then go to oyster saloon.
‘Baik, kamu
mengatakan bahwa kamu telah menari dan kemudian pergi ke warung minuman tiram.
(bar)
b) Where did you all dance?
‘Di mana kamu
menari ?’
IVEE : (c) On
Second Avenue.
‘Pada Avenue
Kedua.’
IVER : (d) Well,
what ballroom or a dance hall?
‘Baik, di
ballroom atau menari di hall?’
IVEE : (e) Well, what they called a dance hall.
‘Baik, apakah
mereka mengatakan menari di hall?’
IVER : (f) Yeh.
‘Yah.’
IVEE : (g) McKenzie.
‘McKenzie.’
IVER : (h) McKenzie?
‘McKenzie?’
IVEE : (i) McKenzie.
‘McKenzie.’
IVER : (j) Ah.
Ah
IVEE : (k) Then
there was one on Main Street right down uh Main and Parker?
‘Kemudian di
sana berada di bawah Main Street uh dan di taman?’
IVER : (l) Uhhuh.
‘Uh huh.’
IVEE : (m) That
was Rap’s.
Itu Rap.’
(n) And they had them, all around.
‘Dan mereka
memilikinya, seluruhnya.’
(0) Wherever there was a dance goin’ on and they
used to sell tickets.
‘Betapapun
menari berlangsung dan mereka memanfaatkan penjualan tiket.’
Pertanyaan
IVER: Where did you all dance? (Di mana kalian semua menari? (b) Pertanyaan ini
dapat ditafsirkan dalam dua cara : menanyakan tempat atau menanyakan tentang
jenis tempat (Schegloff 1972b). Jawaban IVEE menunjukkan pemahaman yang
pertama: On Second Avenue (nama jalan) (c). IVER kemudian menanyakan
sebuah ertanyaan yang menunjukkan pemahaman yang kedua : ball room atau a dance
hall? (ruang pertemuan yang besar atau gedung dansa?) (d). Ingat bahwa
pertanyaan ini dapat ditafsirkan secara berurutan dalam satu dan dua cara.
Ballroom atau dance hall? (d) dapat menjadi sebuah perbaikan permulaan lain
giliran berikutnya pada (b) yang mengimplikasikan bahwa IVEE salah mendengar
where dalam (a) sebagai pertanyaan tentang nama jalan bukan jenis tempat.
Sebaliknya, ballroom or a dance hall? (c) dapat menjadi sebuah uraian akhir,
yaitu sebuah pertanyaan yang mengawali pasangan terdekat kedua yang mencari
informasi tentang informasi lama dalam bagian pertama (Fox 1987:23). Tanpa
melihat penafsiran yang mencerminkan tindakan partisipan, IVEE memilih anggota
dari kategori “jenis tempat” dari dua pililian yang berbeda ballroom or a dance
hall? (d), penanda deskriptor (jenis tempat, dance hall (e) sebagai sebuah
istilah yang digunakan oleh yang lain tetapi tidak oleh dirinya sendiri (what
they call (e)). Dia kemudian mengonfirmasi sendiri (yeh) (f) dan menyatakan
nama gedung dansa (McKenzie (g).
Namun
ingat bahwa McKenzie, nama gedung dansa (g) juga bermasalah. Setelah IVEE
menyebutkan nama ini dalam (g), IVER mengajukan isu pada respons giliran
berikutnya dengan mengulang jawaban itu dengan intonasi naik (McKenzie? (h).
(Kita juga menggunakan istilah itu dalam bab 4 dan 5 untuk mengatakan
permintaan klarifikasi atau mengecek informasi). Pengulangan pertanyaan IVER
diikuti oleh pengulangan McKenzie sendiri oleh IVEE. Dengan cara lain,
McKenzie? (h)-nya IVER menawarkan pada IVEE kesempatan untuk memperbaiki
sendiri permulaan yang lain. Ulangan McKenzie oleh IVEE (i) menunjukkan bahwa
kesempatan untuk memperbaiki dapat dilakukan dengan cepat.
Konstruksi
“there + BE + ITEM” dalam (k) (Then there was one on Main Street right down
uh Main and Parker ?) membuka sebuah praurutan untuk penyebutan gedung
dansa berikutnya (Rap’s (m).
Then
there was one on Main Street right down uh Main and Parker’s (k)
juga masuk pada masalah terdahulu dan pembicara sebelumnya: pemahaman ganda
dari “where” sebagai nama untuk kategori tempat (ballroom atau dance hall)
ataukah lokasi fisik yang khusus. Dengan mengatakan Main Street right down
on Main and Parker, IVEE memantapkan kembali lokasi fisik seperti pemahaman
yang tepat dari “where”.
Melihat
“there + BE + ITEM” digunakan dalam pra-urutan melengkapi spesifikasi ITEM
dalam kerangka pengidentifikasian. Lebih dapat dikatakan tentang sebuah ITEM
mengikuti penyebutan pertama dalam pra-urutan “there + BE + ITEM”. Dalam (10),
sebagai contoh, dua orang yang sedang berwawancara melakukan apa yang disebut tes
pasangan minimal. IVER tertarik pada penduduk Philadelphia dapat membedakan dua
vokal yang sangat dekat pelafalannya (misalnya near-merger, Labov dkk 1991).
Untuk tujuan ini, seseorang akan membaca sebuah kata (misalnya “merry”) dan
orang lain menebak apa yang diucapkan pembaca pada kata “merry” atau nama
“Murray”. Contoh (10) terjadi ketika IVEE (IVEE-1) yang sangat mengenal tes
sedang menceritakan IVEE (IVEE-2) lain yang baru mengenal tes cara mengucapkan
yang dia pikirkan untuk dibaca oleh IVEE-3.
Contoh 10
10. IVER : (a) Barb,
you read them.
‘Barb, kamu
membacanya.’
IVEE-1 : (b) Yeh,
you read ‘em, Barb.
‘Ya, kamu
membacanya, Barb.’
(c) Now you ha-
Sekarang
kamu ha-
(d) Now there’s a guy’s named Murraray, right?
‘Sekarang,
ada seorang laki-laki bernama Murrary, benar kan?’
IVEE-2 : (e) Yeh
‘Ya’
IVEE-1 : (f) And
there’s merry Christmas, right?
‘Dan ada
natalan, benar kan?’
lVEE-2 : (g) Yeh
‘Ya’
IVEE-1 : (h) Now
you gotta tell her which (m^ri) she’s sayin’.
Sekarang katakan padanya m^ri) mana yang dia katakan.’
(i) The guy’s name or Christmas.
‘Nama teman
atau natalan.’
(I) Go ahead.
‘Silakan.’
Dalam
(d), IVEE-1 menggunakan format “there + BE + ITEM” dengan intonasi akhir naik
(pada tag right) pada penyebutan pertama a guy’s named Murray
seperti cara IVEE-3 untuk mengumumkan identifikasinya dari makna yang
dimaksudkan IVEE-2. Setelah penerimaan informasi IVEE-2: (yeh (c)). IVEE-1
menggunakan format yang sama untuk menyebutkan merry Christmas sebagai prosedur
pengumuman untuk penafsiran alternatif dari makna yang dimaksudkan IVEE-2.
Kedua penyebutan pertama bukan hanya pendahuluan untuk deskripsi tes pasangan
minimal, tetapi untak penggunaan nyata istilah “guy” atau “Christmas” sebagai
cara untuk mengidentifikasi makna yang dimaksudkan IVEE-2 selama test.
Melanjutkan melengkapi pasangan pertanyaan / jawaban, IVEE-1 merangkum
penggunaan istilah (Now you gotta tell her which /m^ri/ site’s sayin (h),
The guy’s name or Christmas (i) dan membuka test itu sendiri (Go ahead
(j). Jadi format “there + BE + ITEM” pada (10) menciptakan penyebutan pertama
dalam pra-urutan untuk kegiatan yang berhubungan dengan penyebutan berikutnya.
Selanjutnya
untuk menyediakan penyebutan dalam pra-urutan, “there + BE + ITEM” dapat
menyediakan penyebutan pertama dalam jenis. lain dari penyisipan pasangan
pertanyaan / jawaban: sebuah urutan sisipan. Dalam (i), “sekolah” diantarkan
dengan “there + BE + ITEM”.
Contoh 11:
11. IVEE : (a) And
this is what the thing is.
‘Dan ini
adalah barangnya.’
(b) They get in,
‘Mereka
masuk.’
(c) and i- what’s it- what’s it bein’ done
for?
‘Dan saya
untuk apakah untuk apakah itu dilakukan?’
IVER : (d) Yeh.
ya
(e) That’s right.
‘Benar.’
IVEE : (f) There
I’ll tell you.
‘Ada aku
akan mengatakannya padamu.’
(g) There’s a school down in my mother’s town,
right?
‘Ada
sebuah sekolah di kota ibuku, benar kan?’
IVER : (h) Right.
‘Benar.’
IVEE : (i) Strictly
colored.
‘Orang
kulit hitam dilarang masuk.’
(j) It’s the newest school in North Beach.
‘ini
sekolah terbaru di pantai utara.’
(k) It was all colored.
‘Semuanya
orang kulit hitam.’
(l) And because of this law of integrating.
‘Dan
karena hukum integrasi ini.’
(m) these colored children had to go to this
white school.
‘Orang-orang
kulit hitam harus masuk ke sekolah orang kulit putih ini.’
(n) which they didn’t want.
‘Di mana
mereka tidak mau.’
Dalam
(a), (b) dan (c), IVEE menyajikan generalisasi yang mengikuti dari butir-butir
yang lalu (tentang ketidakadilan pendidikan) dan rencana pengembangan lanjutan
dari butir itu. Setelah mengawali dengan suara seperti format “there + BE +
ITEM” dalam (f) dia menginterupsi sendiri dengan I’ll tell you (lihat
bagian 3.2) sebelum melengkapi konstruksi seperti There’s a school down in
my mother’s town, right? (g). Pertanyaan retoris right? membuat eksplisit
bahwa penyebutan pertama ini sedang mencari pengakuan dan bahwa hal itu bukan
untuk mengakhiri pembicaraan itu sendiri. Ketergantungan ini juga ditunjukkan
oleh tanggapan IV (right (h)) dan oleh fakta bahwa IVEE melanjutkan
deskripsinya tentang sekolah (i sampai k) setelah pengakuan IVER. Semua
penyebutan berikutnya tentang sekolah adalah tidak explisit dan terbatas: elips
dalam (i) it dalam (j) dan (k). Selanjutnya, deskripsi sekolah dalam (g) dan
(i) sampai (k) membolehkan IV untuk menggunakan these colored children
dalam (m) sebagai istilah yang mengacu pada anak-anak yang masuk sekolah, tanpa
menyebutkan sekolah pada waktu lain.
Melihat
bagian ini bahwa “there + BE + ITEM” membuka sebuah penyebutan dalam bagian
pertama terhadap sebuah pasangan pertanyaan / jawaban yang disisipkan (baik
urutan sisipan atau praurutan). Penyebutan berikutnya tidak terjadi di dalam
pasangan terdekat itu sendiri (yaitu tidak pada jawaban, bagian kedua dari
pasangan terdekat), tetapi dalam akhir pasangan pembicaraan yang mengikuti apa
kesempatan bagian pasangan kedua (misalnya penerimaan ucapan terima kasib). Hal
ini merupakan perbedaan distribusional yang dibatasi dalam hubungannya dengan
satuan struktur percakapan.
2.1.3 Ringkasan: “there + BE + ITEM” dalam Pasangan
Terdekat
Penggunaan
“there + BE + ITEM” untuk penyebutan pertama dalam pertanyaan (bagian pertama
dari pasangan terdekat) dan cara konstruksi ini merencanakan bentuk dan isi
jawaban (bagian kedua dari pasangan terdekat) dan akhir pembicara pasangan.
Kita juga melihat bahwa “there + BE + ITEM” dapat menyediakan “ITEM dalam
jawaban. Peristiwa penyebutan pertama dan berikutnya melalui “there + BE +
ITEM” dalam pasangan terdekat tidak mengejutkan. Karena bagian pertama dari
pasangan terdekat menciptakan slot untuk bagian kedua, penyebutan pertama dan
berikutnya telah siap membuat slot percakapan yang mereka senangi (Fox, 1987).
Tidak mengejutkan karena “there + BE + ITEM” dapat merencanakan format
konstruksi pada bagian kedua dari pasangan pertanyaan/jawaban. Struktur
pertanyaan/jawaban menyediakan slot yang bagian kedua merupakan implikasi
secara urutan pada bagian pertama: apa yang dikatakan dalam bagian kedua akan
diteruskan dalam bagian pertama, dan akan ditandai sebagai identitas
berdasarkan identitas bagian pertama. Perencanaan “there + BE + ITEM” dari
bagian pertama sampai bagian kedua merupakan perluasan relevansi kondisional
antara kedua bagian tersebut.
Ketika
“there + BE + ITEM” membuka sebuah penyebutan dalam bagian pertama dari
pasangan pertanyaan/jawaban yang disiapkan, penyebutan berikutnya tidak terjadi
di dalam pasangan terdekat itu sendiri, tetapi pada akhir pasangan pembicaraan.
Hubungan antara lokasi penyebutan berikutnya dari sebuah ITEM (dalam jawaban
atau akhir pasangan pembicaraan) dan otonomi pasangan pertanyaan/jawaban itu
adalah sebuah perbedaan distribusional yang penting. Dalam kebebasan pasangan
pertanyaan/jawaban, pertanyaan membuka sebuah slot untuk jawaban dan ketepatan
jawaban dalam melengkapi pasangan pertanyaan/ jawaban. Jadi perencanaan “there
+ BE + ITEM” dalam pertanyaan meluas hanya pada A. Dalam ketergantungan
pasangan pertanyaan/jawaban. Namun, pertanyaan itu sendiri merupakan implikasi
secara berurutan atas pembicaraan sebelumnya. Jadi, keberlanjutan yang dibuka
pertanyaan tidak membatasi pada jawaban nanti, tetapi meluas dalam sekitar
pembicaraan. Penggunaan “there + BE + ITEM” dalam pra-urutan dan urutan sisipan
juga menyoroti sebuah titik anailsis percakapan yang lebih umum tentang
pembicaraan. Beberapa aspek pembicaraan dapat berimplikasi dalam dua arah:
ujaran menanggapi pembicaraan sebelumnya dan menceritakan lanjutan untuk
pembicaraan berikutnya; jadi mereka membentuk konteks dan memperbarui konteks.
2.2 “There
+ BE + ITEM” dan Organisasi Giliran pada Berbicara
Penggunaan
“there + BE + ITEM” dalam pasangan terdekat membolehkan kita memfokuskan pada
beberapa ide kritis pada analisis percakapan: pentingnya urutan struktur dan
implikasinya dalam berbicara, bagaimana distribusi konstruksi khusus dikaitkan
dengan pengaturan pasangan berbicara, bagaimana konstruksi khusus disebarkan
dalam giliran berbicara. Bagian ini terfokus pada sumber utama struktur dan
pengaturan berbicara: struktur pertukaran menciptakan kebutuhan untuk
pergantian giliran. Penggunaan “there + BE + ITEM” itu peka atas pengelolaan giliran
individu dan bagaimana giliran dirancang bagi penerima: kita menemukan
preferensi “there + BE + ITEM” untuk menduduki satu unit konstruksional giliran
dan ditempatkan dalam posisi internal-giliran. Meskipun bagian ini
mengilustrasikan metode analisis percakapan dalam mempertimbangkan cara yang
mirip (lagi, kita sedang menempatkan alat-alat linguistik dalam struktur
percakapan), kendala yang ditentukan oleh sistem pertukaran giliran adalah
sangat berbeda dari yang ditentukan oleh sistem pasangan terdekat.
Pengamatan
bahwa hampir semua contoh dalam korpus tujuh puluh konstruksi “there + BE +
ITEM” yang dipertimbangkan di sini dihasilkan di bawah satu kontur intonasi
berkelanjutan. Ingat bahwa kasus yang berlanjut secara intonasional termasuk
tidak hanya beberapa kata dan tidak terbatas secara sintaksis pada transisi
giliran (seperti contoh 12 di bawah ini) tetapi juga yang lebih panjang dan
terbatas rentang sintaksisnya dalam transisi giliran (lihat contoh 13 di bawah
ini):
(12) There’s three. (Ada tiga.)
(13) There’s always something to do
in a home where there is a family.
(Selalu ada sesuatu untuk dikerjakan di rumah yang ada keluarga.)
Pembicara
itu menghasilkan di bawah satu intonasi berkelanjutan bahan itu mengambil kasus
“there + BE + ITEM” yang meluas melampaui transisi pembatas sintaksis giliran
transisi yang menunjukkan preferensi untuk “there + BE + ITEM” menjadi satu
unit konstruksi giliran. Dengan kata lain, contoh seperti (14) dapat dihasilkan
secara aktual, tanpa memotong-motong intonasi:
(14) because there was homes over through there
that I knew like from a kid.
‘karena ada rumah-rumah melewati sana
yang saya ketahui seperti dari mainan.’
Atau hal itu dapat dihasilkan dengan
memotong-motong intonasinal sebagai penanda pembatas sintaksis jarak transisi
giliran.
(14’) because
there was homes, over through there, that I knew, like from a kid.
‘karena ada rumah-rumah, melewati sana,
yang saya ketahui, seperti dari mainan’.
Fakta
bahwa ujaran dihasilkan secara rutin di bawah satu intonasi berkelanjutan
(seperti dalam 14) menunjukkan sebuah preferensi untuk “there + BE + ITEM”
dikabarkan sebagai satu unit konstruksi giliran.
Analisis
percakapan menemukan secara khusus bukti lanjutan untuk sistem preferensi
dengan membandingkan struktur yang disenangi dengan pikiran-pikiran yang tidak
disenangi: struktur yang disenangi biasanya ditandai secara struktural dalam
beberapa cara (Fomerantz 1984). Mari kita mengamati beberapa contoh “there + BE
+ ITEM” yang tidak berkelanjutan secara intonasional untuk melihat jika
contoh-contoh itu dibedakan secara struktural dari cara lain yang menunjukkan
bahwa contoh itu tidak disukai. Berikut ini merupakan contoh dari data yang
dianggap secara intonasional tidak berkelanjutan.
Contoh
1 : (1) There used to be a monthly report that comes
from Securities exchange Commission …………… on insiders transactions / uhhuh /
and many years ago you used to carry it and I haven’t seen it in a long time
‘Di
sana digunakan menjadi laporan bulanan yang datang dari s - s exch c …... pada
transaksi orang dalam / uhh uhh / dan tahun-tahun lalu kamu gunakan untuk
mengerjakan ini dan saya tidak melihat dalam waktu lama.
contoh
8 : (r) Then there’s one woman here, crippled or
whatever, / Mhm / you want to call her. She’s / Delirious!
‘Kemudian ada
seorang wanita kemari, pincang atau apa pun, / Mhm / kamu ingin memanggilnya.
Ia- / Delirious.
Ketidakberlanjutan
secara intonasional konstruksi “there + BE + ITEM” merupakan penggandaan unit
giliran konstruksional dalam konteks berurutan yang membuat penggunaan pembatas
interaktif antara unit-unit itu. Saya mendiskusikan contoh di bawah ini,
mengutamakan cara titik transisi giliran yang mungkin adalah cocok secara
interaktif dan merancang penerima.
Contoh
berikut, (8) dan bab ini, juga dirancang penerima, tetapi dalam cara yang cukup
berbeda, setiap bagian dari konstruksi “there + BE + ITEM” merupakan unit
konstruksional giliran yang terpisah yang menggambarkan negosiasi hak
partisipan dalam percakapan, karya interaktif yang telah diraih dengan
pemotongan intonasional dalam (8) disesuaikan pada mekanisme pengambilan
giliran itu sendiri dan cara partisipan yang berbeda meraih haknya untuk
berbicara. Kita dapat melihat ini dengan meninjau porsi lebih dahulu dan
perspektif pengambilan giliran:
contoh 8
IVER
: (c) Are there any old folks livin’ on this
block?
‘Adakah orang tua
tinggal di blok ini
IVEE-1
: (d)
Yes
Ya
IVER
: (e) Like older people.
‘Seperti orang yang
lebih tua.’
IVEE-1
: (f) all down this street
Semuanya di bawah
jalan ini.’
IVEE-2 : (g) There’s
a couple.
Di sana suami istri.’
(h) There’s um...
‘Di sana...’
IVEE-1
: (i)
There’s (three)
‘Di sana (tiga).
IVEE-3
: (j) That kook hangin out the window.
Itu terlihat aneh dari
luar jendela.’
lVEE-2
: (k) Yeh (That’s)
Ya,
itu
IVEE-1
: (l)
you don’t like him ?
kamu tidak
menyukainya?’
IVEE-2
: (m) Kids call him Uncle Ed? HK
Kid memanggilnya Paman
Ed? HK’
IVER
: (n) What’s that address?
Apakah itu alamat?’
IVEE-2
: (o) That his name?
‘tu namanya?’
IVEE-3
: (p)
Uncle Ed, Uncle Ed.
‘Paman Ed, Paman Ed.’
(q) I’ll break his jaw.
‘Saya akan mematahkan
rahangnya.’
Tiga
orang yang berpartisipasi dalam penentuan jawaban: kunci memasang pembicaraan
pada satu orang lain (e), memperbaiki (1), dan tumpang tindih dengan orang
lain. Ketidakberlanjutan intonasional konstruksi “there + BE + ITEM” bukan
hanya berkelanjutan pada pola interaktif ini, tetapi mencerminkan cara
berpartisipannya tempat IVEE2 diikutsertakan. “There’s a couple” untuk IVEE-2
dikoreksi oleh IVEE-1 dengan “there’s three (i) kemudian IVEE-2 (dalam suara
seperti mulai mendaftar) mengakhiri sendiri dengan (There’s um... (h)). IVEE-2
(Yeh, That’s (k)) diinterupsi oleh IVEE-1 (you don’t like him (1)). IVEE-2
(Kids call him Uncle Ed? (m), That his name? (o) dan pertanyaan nama seseorang
yang telah disebutkan. IVEE-3 menggunakan informasi 1VEE-2 tentang Uncle Ed dalam
(p), tetapi mengabaikan cara IVEE-2 mencari pengakuan tentang informasi melalui
intonasi pertanyaan. Jadi IVEE-2 disesuaikan dengan sedikit status sebagai
otoritas tentang blok dan kurang didengar sebagai seorang yang dapat
menyediakan jawaban.
Di
dalam konteks interaktif, ketidakberlanjutan intonasional “there + BE + ITEM”
terjadi:
contoh 8
IVEE
-2 : (r) Then there’s one woman here, crippled or
whatever,=
‘Selanjutnya ada
seorang wanita kemari, pincang atau apa pun’
IVER
: (s) Mhm
‘Mhm’
IVEE-2
: (t)
you want to call her. She’s-z
kamu ingin
memanggilnya. Z-nya
IVEE-3
: (u)
Delirious.
‘Delirious.’
Perhentian
setelah here dalam (r) mengurung pengantar one woman here dan deskripsi
berkelanjutan dengan cara memperbolehkan hak berpartisipasi melalui sistem
distribusi pengambilan giliran untuk melanjutkan pola yang telah dicapai, yaitu
partisipan lain dapat mengambil giliran untuk menjelaskan atau memperbaiki apa
yang telah dikatakan. Bila tidak ada pemindahan hak bicara yang terjadi setelah
here, IVEE-2 melanjutkan. IVEE-2 berhenti lagi setelah whatever, seperti IVER
mengabarkan sebagai penerus (Mhm). Ingat bahwa ketika IVEE-2 melanjutkan (you
want to call her (t)), dia diinterupsi lagi oleh IVEE-3, yang melengkapi
deskripsi one woman sebagai Delirious (u). Jadi, unit konstruksional giliran
berganda menciptakan ketidakberlanjutan intonasional “there + BE ± ITEM” dalam
(s) merupakan cara partisipan menciptakan atau menggantikan hak bicara
partisipan.
Unit
konstruksional giliran dalam “there + BE + ITEM” juga memperbolehkan pengakuan
karya dalam deskripsi. Namun, sebelum pengilustrasian, hal ini akan membantu
untuk melihat secara ringkas pada (15) bagaimana unit kontruksional giliran
dapat mengakumulasi ke arah pengakuan deskrip lokasi tetapi hanya menunggu
tanda terima setiap akumulatif unit yang dideskripsikan.
Contoh 15
IVEE
: (a) Did you ever ride in Grays Ferry Road?
‘Pernahkah kamu ke
Grays Ferry Road?’
(b) It runs, like past Shunk Avenue?
‘Jalan ini menyusur
seperti Shunk Avenue?’
(c)
On one side is the uh Naval Home.
‘Pada satu sisinya
adalah uh Naval Home.’
IVER : (d) Right.
‘Benar.’
(e) There’s a wall there.
‘Ada dinding di
sana.’
IVEE
: (f)
Big d - high wall?
‘D-Besar dinding
yang tinggi.’
IVER
: (g) Uuh huh.
‘Uh huh.’
IVEE
: (h) (It) would come up around the
‘Dinding itu
mengelilingi
IVER
: (i) I think I’ve even seen that.
‘Saya pikir saya
sudah pernah melihatnya.’
IVEE
: (j)
Yeh, that’s the Naval Home.
‘Ya, itu adalah
Naval home (rumah kapal)’
IVER : (k)
Yeh
Ya
IVEE
: (l) Well, they. I think they’re talkin’ about
‘Baik, mereka saya
pikir mereka membicarakan tentang ‘
IVER : (m) Yeh.
Ya
IVEE
: (n) doin away with that.
‘Menghilangkan hal
itu.’
Dalam
contoh (15) IVEE sedang mendeskripsikan apa yang sedang dilakukan dengan tempat
khusus (the Naval Home (c): I think they’re talkin’ about doin’ away with
that (1). Deskripsi yang lebih dulu itu, pengakuan lokasi tempat dicapai
melalui serangkaian deskriptor (masing-masing unit konstruksional giliran yang
ditawarkan secara terpisah oleh IVEE) yang diikat dengan serangkaian penanda
terima (dan IVER).
Contoh
(16) agak serupa, tetapi di sini unit konstruksi giliran di dalam sebuah
konstruksi “there + BE + ITEM” yang tidak berkelanjutan intonasional yang
membangun deskripsi kumulatif dari lokasi yang menunggu penanda tenima.
Contoh 16
IVEE
: (a) There’s a few pockets in West Philadelphia
that are-is white.
‘Ada beberapa kantong di
Philadelphia Barat yang ditempati orang kulit Putih.’
b) I think there’s still J-there’s uh s-a small Jewish section.
‘Saya kira masih ada J-
ada uh s- bagian kecil (sekelompok) Yahudi.’
(c) of around uh S-Springfield Avenue,
‘Di sekitar uh S-
springfield Avenue.’
(d)
say,
‘katakan,’
(e) like (Fiftieth and Springfield or
‘Seperti (Fifteith dan
Springfield atau
IVER
: (f) You’re right.
‘Kamu benar.’
IVEE
: Something.
sesuatu.’
IVER
: (g) That’s right.
‘Ya, itu benar.’
Akhirnya,
(17) mengilustrasikan penggunaan konstruksional giliran ganda dan “there + BE +
ITEM” tempat klausa temporal when merupakan pemisah intonasi dan penyebutan
“there + BE + ITEM”.
Contoh 17
IVEE
: (a) This was an Irish neighborhood at one time.
‘ini adalah tetangga
orang Irlandia pada waktu itu.’
(b) Years and years ago.
‘Bertahun-tahun yang
lalu.’
IVER
: (c)
Right around here, huh?
‘Di sekitar sini, huh?’
IVEE
: (d) Yeh. This area
‘Ya. di wilayah ini
IVER
: (e)
[( )
[( )
IVEE
: (f) Oh, yeh
‘Oh, ya’
(g) There was Jewish and Irish and Polish up this street, when we
moved in.
‘Ada Yahudi dari orang
Irlandia dan Polandia di jalan sebelah sana, saat kami datang.’
IVER : (h) Mhm.
‘Mhm.’
IVEE
: (i) And then as uh, well, now I’m talking about
forty years ago, Ada.
‘Dan kemudian sejak uh,
baik, sekarang saya bicara tentang 40 tahun yang lalu. Ada.’
IVER : (j)
Mhm.
‘Mhm.’
IVEE
: (k) And then I’d say in about two or three years,
it started getting Strictly Italian.
‘Dan kemudian kira-kira
dalam 2 atau 3 tahun, mulai orang Italia.’
(l) The neighborhood had changed.
‘Tetangga berubah.’
Dalam
(17) IVEE telah mendeskripsikan komposisi etnis tetangganya (this was an
Irish neighborhood (a)) pada masa lampau (years and years ago (b)).
Dia melanjutkan deskripsi itu tetapi menggeser waktu lain when we moved
dalam (g). Format “there + BE + ITEM” mendeskripsikan komposisi tetangga (There
was Jewish and Irish and Polish up this street) pada waktu yang berbeda
dari periode waktu yang telah disebutkan dahulu. Jadi, pemisahan intonasi
klausa “when” merupakan bagian dari deskripsi dari “who lived here when”
(Ford 1993): hal itu tidak perlu dilihat sebagai bagian dari ITEM itu sendiri.
(ingat bahwa IVEE melanjutkan untuk berpindah melalui waktu dengan deskripsi
ya, bergeser berikutnya pada in about two or three years (waktu lampau
mereka pindah) in started getting strictly italian (k).
Dalam
hal ini “there + BE + ITEM” memperlihatkan preferensi untuk paket intonasi
seperti unit konstruksional giliran. Preferensi ini ditunjukkan bukan hanya
oleh keseringan konstruksi “there + BE + ITEM” terjadi di bawah kontur
intonasional berkelanjutan , tetapi oleh pengamatan tentang lokasi versi
konstruksi giliran ganda dari “there + BE + ITEM”. Cara lain bahwa “there + BE
+ ITEM” sesuai untuk sistem pengambilan giliran percakapan yang melalui
penempatan dalam kaitannya dengan giliran mereka sendiri: “there + BE + ITEM”
menunjukkan preferensi untuk posisi internal giliran. Saya menunjukkan
preferensi dalam dua macam contoh. Pertama adalah contoh yang giliran awal
“there + BE + ITEM” dapat diperbaiki (18,19, 20). Berikutnya adalah contoh yang
mana giliran internal “there + BE + ITEM” diperbaiki untuk konstruksi
penyebutan pertama (contoh 21, 22,23).
Permulaan
contoh (18), kita melihat awal giliran menggunakan “there + BE + ITEM” yang
diinterupsi sendiri, yang melengkapi versi akhir posisi giliran internal.
(Contoh 18 dibahas lebih awal seperti 11).
Contoh 18:
IVEE : (a) And this is what the thing is.
‘Dan ini adalah
barangnya.’
(b) They get in,
‘Mereka masuk.’
(c) and I what’s it - what’s it bein’ done for?
‘Dan saya - untuk
apakah - untuk apakah itu dilakukan?’
IVER : (d) Yeh.
Ya
(e) That’s right.
‘Benar.’
IVEE : (f) There- I’ll tell you.
‘Ada- aku akan
mengatakannya padamu.’
(g) There’s a school down in my mother’s town, right?
‘Ada sebuah sekolah
di kota ibuku, benar kan?’
IVER : (h)
Right.
‘Benar.’
Dalam
(18), pembicara menginterupsi sendiri (There- (f)) untuk menyisipkan
pra-pengumuman (I’ll tell you (f)). Dia kemudian melengkapi konstruksi
“there + BE + ITEM” dalam (g) sebagai pengakuan (dengan right?), dan terus
menyisipkan sebuah pengumuman (bandingkan sebuah poin) dalam sebuah cerita
tentang siswa di sekolah yang baru saja disebutkan pertama dengan “there + BE +
ITEM”. Jadi, (18) menunjukkan bahwa giliran awal konstruksi “there + BE + ITEM”
mungkin diinterupsi sendiri untuk mengecek status pengakuan ITEM dan/atau untuk
memperbolehkan penyekoran kaidah pengambilan giliran sehingga mengamankan jarak
giliran cukup panjang untuk aktivitas yang mana penyebutan berikutnya
disisipkan.
Beberapa
contoh lain yang giliran awalnya “there + BE + ITEM” diinterupsi sendiri
menunjukkan kemiripan alasan untuk berpindah cara format ini dari giliran awal
ke lokasi giliran internal. Dalam (1), sebagai contoh, pengiriterupsian oleh
pembicara sendiri dan pemotong-motong intonasional dicocokkan dengan penyebutan
ITEM (atau ITEM-ITEM) yang teman bicaranya dapat mengakui (dan menunjukkan
pengakuan) sebelum dia melanjutkan penyebutan deskripsi berikutnya.
Contoh 19
IVEE
: (a) Well, there’s uh certain sections, where‘
Baik, ada uh bagian
tertentu, di mana-’
(b) now like in
‘Sekarang seperti dalam’
(c) oh, I guess you, y’know,
‘Oh, saya kira, kamu
tahu,’
(d) in the newspapers three’s a Catnolic high scholl.
‘Di koran ada sebuah SMA
Katolik.’
(e) Saint Thomas Moore out there,=
‘Saint Thomas Moore di
luar sana.’
IVER
: (f)
Yeh.
Ya
IVEE
: (g) in West Philly.
‘Di
Phiipina barat.’
(h) And they were sayin’ it’s she ideal situation.
‘Dan mereka mengatakan
itu adalah siatuasi ideal.’
(20)
juga mirip apa yang menarik di sini adalah gerakan dari posisi giliran awal
juga gerakan dari bawah untuk membebaskan persaingan pembicaraan
Contoh 20
IVER : (a) Like what, for instance?
‘Seperti
apa, Contohnya?’
(b) I bet you could tell some really good stories.
‘Saya bertaruh bahwa
kamu dapat menceritakan cerita yang sangat bagus’
IVEE
: (c) Hh I’ve had a lot happen to me, but‘Hh,
banyak yang telah
terjadi padaku, tapi
IVER
: (d) Well, (roll ‘em out, cause this is- this)
‘Baik, paparkan
semuanya, karena ini adalah (ini=’
IVEE
: (e) Well, there’s y’know,=
‘Baik, ada kamu
tahu,=’
IVER
: is
your chance.
adalah kesempatan.’
IVEE
: (f)
there’s
‘Ada.
(g) a cuople weeks ago there was just a cab driver
was shot.
‘Dua minggu yang lalu
ada pengemudi taksi ditembak.’
Pertama
bahwa bila pengantar kembali there’s dan (e) dalam (f), IVEE digantikan Well
dengan Y’know. ini merupakan sebuah pemindahan alat yang lebih cocok pada dasar
dari pada tanggapan pada ujaran yang terdahulu (Schffrmn 1987a). Lebih kritis
lagi, IVEE tidak melengkapi atau bahkan memulai kembali penyebutan “there + BE
+ ITEM” untuk waktu ketiga (a couple weeks ago there was just a cab drIVER
was shot (g) hingga kompetisi pembicaraan berakhir. Ketika IVEE akhirnya
mempunyai dasar, pembantu temporal a couple weeks ago mendahului
konstruksi “there + BE + ITEM” dan penyebutan pertama dan a cab drIVER.
Pembantu temporal merupakan bukti bahwa IVEE telah menyelamatkan giliran (Ford
1993).
Dalam
(21) IVER menanyakan IVEE tentang rima lagu anak-anak (a). Nama rima menjadi
sumber diskusi yang ekstensif.
Contoh 21
IVER : (a) Do your remember um a rhyme that went
“doggie diamond?
”Apakah kamu ingat um
rima yang berjudul “doggie diamond?”
IVEE
(b) Yeh. Yeh
‘Ya. Iya’
IVER
: (c) (Was it a game, or was it a rhyme
Apakah itu sebuah
permainan ataukah rima ?‘
IVEE
: (d) No, that was just a rhyme.
‘Bukan, itu hanyalah
rima.’
(e) See, remember uh we used to call.
‘Lihat, ingat uh kita
biasa menyebut-’
(f) in them days uh there were men.
‘Di dalamnya
berhari-hari uh ada hanya laki-laki.’
(g) they were kind a haif witted people.
‘Mereka adalah macam
orang bijaksana.’
IVEE
mulai dengan tidak lebih dari pengakuan (Yeh (b)) pada pertanyaan awal IVER (Do
you remember um a rhyme that went “doggie, doggie, diamond?” (a)). Ulangan dari
yang diambil di atas, IVER menanyakan pertanyaan lain (Was it a game, or was
it a rhyme...? bahwa (c) mengikuti topik pertama itu. Jawaban IVEE (No,
that wasjust a rhyme (d)) tidak memperluas topik. Namun, dalam (e), IVEE
mulai memperluas topik dengan menimbulkan pengakuan karya pada bagian IVER
dengan See, remember dan we used to call. Kedua permulaan itu
diinterupsi sendiri untuk pengantar konstruksi “there + BE + ITEM” dengan
pembantu waktu (in them days uh there were men (f). Apakah IVEE memberi
pendahuluan dengan konstruksi “there + BE + ITEM” (men, they were kind a
half witted people (f,g)) tampak memiliki sedikit untuk melakukan dengan
topik yang dibuka oleh IVER. Meskipun jarak mencegah kami dari penyajian
seluruh pertukaran yang relevan dengan rima, men diberi pendahuluan
dalam (f) merupakan hal yang penting karena pekerjaan mereka untuk mengambil
anjing (the dog “diamonds” of the rhyme). Jadi, tanpa pengetahuan
tentang laki-laki itu, penjelasan IVEE untuk nama rima akan tidak berarti.
Analisis
(21) menawarkan saran yang jauh bahwa See, remember uh we used to call-
(e) merupakan apa yang Polanyi (1978) katakan sebagai awal kebenaran: itu
rancangan yang dapat diperbaiki secara khusus sebagai sesuatu hal yang
diperbaiki. Lebih dari informasi yang dirancang untuk “mengatakan kesempatan
bicara” dalam dan dari itu sendiri, fungsi awal adalah untuk mendapatkan
kesempatan bicara supaya menciptakan jarak giliran yang cukup panjang untuk
penyajian potongan informasi (yaitu untuk mencegah relevansi jarak transisi
giliran untuk pertukaran giliran). Jadi, awalawal yang digunakan oleh pembicara
dalam (21) dapat menciptakan hasil yang sama (giliran internal “there + BE +
ITEM”) sebagai perbaikan dari giliran awal “there + BE + ITEM” dalam (18),
(19), dan (20).
Menyajikan
(22) dan (23) dengan ringkas untuk mendukung keumuman format perbaikan yang
ditunjukkan dalam (21). Dalam (22) konstruksi “there + BE + ITEM” lagi-lagi
untuk perbaikan.
Contoh 22
IVEE
: (a) We used to play cowboys and Indians.
‘Kita biasa bermain
koboi dan Indian.’
IVER
: (b) Oh, really?
‘Oh, sungguh?’
IVEE
: (c) I remember that when I was about- I guess I
was about four or five.
Saya ingat bahwa ketika
saya sekitar - saya kira saya berusia sekitar 4 atau 5 tahun’
IVER
: (d) Geez, that’s
‘Astaga, itu ’
IVEE
: (e) And we used to
Dan kami biasa
(f) there’s a lamppost in the one alley over on Hope Street.
‘Ada sebuah lampu di
sebuah gang kecil di jalan Hope.’
IVER
: (g) Uh huh.
‘Uh huh.’
IVEE
: (h)
And we used to pretend we’d make like a little fire there.
Dan kami biasa berpura-pura
kami buat semacam api kecil di sana.’
Dalam
(22) IVEE bergeser dari And we used pada (e) ke there’s lamppost in
the one alley over on Hope Street (f). ITEM diberi pengantar dengan
konstruksi “there + BE + ITEM” dalam posisi giliran internal sebagai lokasi
permainan berbeda yang telah dideskripsikan. Setelah penerimaan pengakuan dari
butir (Uh huh IVER (g)), IVEE mengembalikan giliran pada awal-awal (true-start)
dari (e) ke perluasan deskripsi permainan dengan cara menggabungkan ITEM yang
digunakan sebagai pengantar: And we used to pretend we’d make like a little
fire there (h).
Dalam
(23) IVEE sedang membandingkan keterampilan yang disyaratkan untuk jenis-jenis
olahraga yang berbeda.
Contoh 23
IVEE
: (a) Where hockey you can have
‘Di mana kamu dapat
bermain hockey
(b) there- there’s there isa guy lie’s about five two, and maybe not
even that tall.
‘Ada- ada- ada- seorang
sahabat kira-kira 52 tahun umurnya, dan mungkin tak setinggi itu.’
IVER
: (c) Yeh.
Ya
IVEE
: (d) And he he was one of the best players for
the Montreal Canadians for years.
‘Dan dia - dia adalah
satu dari pemain terbaik Montreal Kanada selama bertahun-tahun.’
IVER
: (e)
Huh.
‘Huh.’
IVEE
: (f) See, now that- that’s a sport where you
have to be good to play.
‘Lihat, sekarang itu –
itu adalah olahraga tempat kamu harus bermain dengan baik.’
Setelah
mengatakan bahwa bola basket merupakan olahraga yang tidak adil (not a fair
sport) (karena orang yang tinggi mempunyai keuntungan yang tidak adil),
IVEE mengemukakan hockey (a). Konstruksi “there + BE + ITEM” diperbaiki pada
giliran internal: there- there- there is a guy he’s about five two, and maybe
not even that tall (b) Penyebutan pertama ITEM dalam konstruksi itu adalah
penting untuk bagian hockey dalam perbandingan antara bola basket dan hockey
(d): hal itu menyediakan contoh konkret yang mendukung nilai hockey yang umum
(f).
Dalam
menyusun “there + BE + ITEM” kita juga harus mempertimbangkan dalam hubungannya
dengan penyebutan pertama dan ITEM berikutnya dalam pasangan terdekat dan
giliran. Namun, percakapan mencakup lebih dari satu ITEM dalam suatu waktu.
Selanjutnya, bahkan bila diperluas diskusi tentang ITEM tunggal, diskusi tidak
menyelesaikan batas percakapan itu sendiri, misalnya orang berbicara tentang
lebih dari ITEM selama satu percakapan. Pengamatan ini menunjukkan dua masalah
tambahan yang harus dipecahkan oleh ahli percakapan serta organisasi
pembicaraan tentang ITEM ganda dan pcngelolaan antara ITEM ganda.
Dalam
bagian ini, kita mendiskusikan bagaimana “there + BE + ITEM” dapat membantu
mengelola masalah ini. Saya memfokuskan pada peranan “there + BE + ITEM” dalam
Sacks (1972:15-16) yang menyebutkan tahap transisi topik.
Transisi
topik bertahap mungkin dibangun dengan beberapa cara. Meskipun deskripsi Sacks
tentang pergeseran dari satu topik ke topik lain tidak memerlukan transisi
leksikal secara eksplisit, maka kemungkinan secara linguistik menandai transisi
bertahap, yaitu melalui repetisi (atau anaphora) dan ikatan metalingual
(seperti dalam “Speaking of that reminds me of (topik 2)”. Transisi
kurang eksplisit dapat mengurangi kejelasan penanda atau terkait dengan
menginferensi kategori yang berhubungan antara topik-topik tersebut. Diskusi
tentang rumah (topik 1), misalnya, dapat menjadi diskusi membagi level rumah
(topik 1a); diskusi membagi level (topik 1a) dapat menjadi diskusi tentang
bungalow (topik 1b). Meskipun bermacam-macam topik yang berbeda yang mungkin berhubungan
dengan atau tanpa penanda eksplisit yang mengikat semua contoh berhasil sebagai
transisi dengan menyebutkan topik tanpa membuka atau menutup topik itu secara
eksplisit.
Analisis
percakapan mengasumsikan sebuah ketergantungan metodologis antara cara
penganalis mengajukan masalah dari cara mereka menemukan solusi. Bagian yang
lalu telah membicarakan pengelolaan masalah pembicaraan yang harus
diselesaikannya dari cara menempatkan sebuah konstruksi khusus yang berurutan
dalam struktur percakapan yang menawarkan solusi atas masalah-masalah itu.
Meskipun analisis percakapan khusus dapat mulai dengan memerhatikan satu
masalah, analisis dan alat-alat yang tampaknya menawarkan “solusi” dapat juga
mengungkapkan masalah pembicaraan lain yang diikuti oleh orang sederhana karena
apa yang dianggap sebagai solusi untuk satu masalah pembicaraan mungkin dapat
diterapkan pada masalah lain dengan baik. Meskipun kita sedang memberi
pengantar dalam bagian ini masalah baru (diskusi tentang topik yang berbeda)
dengan solusi baru (tahap transisi topik), analisis kita terhadap “there + BE +
ITEM” dalam kaitannya dengan masalah ini dan solusi yang dapat dikembangkan
berdasarkan yang telah kita pelajari. Kita telah melihat lebih dulu bahwa
“there + BE + ITEM” dapat berimplikasi dalam dua arti secara berurutan: itu
dapat menanggapi pembicaraan yang lalu dan menciptakan kelanjutan untuk
pembicaraan berikutnya. Langkah transisi topik adalah makna organisasi urutan
hasil karya masa lalu dan masa akan datang: mereka mengikat apa pun yang
diperkenalkan pada apa yang baru saja dibicarakan (Sacks 1972:15-16). Jadi,
kita boleh berharap “there + BE + ITEM” untuk mengikuti tahap transisi topik
sederhana karena keduanya mengembangkan jenis implikatif yang berurutan.
Kita
mulai dengan (24), sebuah contoh yang mana topik 1 (“relief” = pertolongan)
secara eksplisit disediakan lebih dulu dari topik 1a (“rumah sabun”), dan topik
1a-x (“a place up on Francis Avenue” = ‘menempati pada Jalan Raya
Prancis’). Topik 1 dan 1a-x masuk pembicaraan melalui “there + BE + ITEM”.
Contoh 24
(a) I mean, in them days there was no such
thing as rel as relief
‘Maksud saya, pada zaman mereka tidak
ada barang semacam itu seperti rel seperti relief.’
(b) You had to make a livin, y’know.
‘Kamu harus mencari nafkah, kamu tahu.’
(c) And they had free soup houses.
‘Dan mereka mempunyai rumah sabun
gratis.’
(d) There’s a place up on Francis Avenue here,
oh about three miles up.
‘Ada suatu tempat di jalan Prancis,
kira-kira 3 ml lebih.’
(e) That’s still in existence yet.
‘Hal ini masih ada.’
(f) They se- they go in there and they maka
give you soup, for free.
‘Mereka se- mereka masuk ke sana dan
mereka memberi sabun gratis.’
Pembicara
mulai dengan kortstruksi “there + BE + ITEM” yang mencatat selain keberadaan
dari “relief” (topik 1). Setelah memulai alternatif “relief” (cb) You had to
make a livin’, y’know), dia menyatakan bahwa satu jenis bantuan adalah “free
soup houses” (rumah sabun gratis): And they had free soup houses
(c). Meskipun free soup houses” (topik 1a) merupakan seperangkat anggota
“relief” kategori yang lebih besar (topik 1), topik itu juga sebuah kategori
yang dapat dikhususkan lebih lanjut. ini persis seperti yang terjadi pada (d)
sampai (f): pembicara menyebutkan dulu sebuah rumah sabun secara khusus (topik
1a-x) dengan format “there + BE + ITEM” (d), dan menyediakan dua properti dan
rumah sabun itu (e, f). Jadi, “there + BE + ITEM” memberi pengantar topik 1
(“relief”) dan membantu menggeser topik dari 1a (“soup house”) sampai topik
yang lebih khusus la-x (“a place up on Francis Avenue here”).
Meskipun
tempat mencegah kita dari pembahasan contoh berikutnya dengan panjang lebar,
(25) mengilustrasikan peranan “there + BE + ITEM” dalam membahas hubungan
antara topik rumit yang lebih dan satu ITEM.
Contoh 25
IVER : (a) Yeh, Well, like did you have a team when you
were goin to school or a little league, or‘
Ya, baik seperti kamu
mempunyai tim saat kamu pergi sekolah, atau liga kecil, atau
IVEE
: b)
Oh yeh. (We used to yeh, I play - I was
on an
‘Oh ya. Kita biasa -
ya, saya bermain - saya ada pada
IVER
: (c)
(Really?
‘Sungguh?’
IVEE : (d) organized I was five years old when I was on
my first organized baseball team.
‘Organisasi - umurku saat
itu 5 tahun ketika saya berada pada tim Baseball pertamaku yang terorganisasi.’
(e) I was six years old when I was an my first organized football
team.
‘Umurku 6 tahun ketika
saya pertama kali berada pada tim sepak bola saya yang terorganisasi.
(f) And I was seven years old when Ifirst got in my soccer league.
‘Dan umurku 7 tahun saat
aku pertama kali masuk liga sepak bolaku.’
Dalam
(g) pembicara mengkhususkan sendiri (I was the type of kid that ...)
dengan membawa topik 1 dan 2 secara bersama-sama) dan mengikat mereka dengan
satu contoh baru type of kid. Di sini kita menemukan “there + BE +
ITEM”.
Contoh
g : I
was I was the type of kid that when I turned seven years old, there was not a
day in the week I wasn’t playing some kinds sport or some kinda team.
‘Saya-saya
adalah tipe anak itu ketika berumur 7 tahun, tiada hari dalam seminggu saya
tidak bermain semacam olahraga pada tim semacam itu.’
Dalam
contoh (g), topik 1, “age” (when I turned seven years old), dan topik 2,
“sport” (flayin’ some kind a sport on some kind a team), berkelanjutan.
Apa yang ditambahkan dengan “there + BE + ITEM” adalah topik 3, “day” : there
was not a day in the week ... Jadi, format “there + BE + ITEM” dalam (g)
menyediakan penyebutan pertama sebuah topik baru (“day in the week”) that
dikaitkan dengan topik terdahulu dari “age” dan “sport”. Dalam makna ini
membuat tahap transisi topik : dari topik, “age” dan topik 2, “sport” (d, e,
f), pada topik 3, “day” (g). IVEE kemudian melanjutkan daftar secara pasti
sebagai rencana dengan format “there + BE + ITEM”: dia mendeskripsikan subtopik
lanjutannya dari topik 2 (“sport”) dan topik 3 (“day”) di dalam subtopik dan
topik 1 (“age”, seven years old):
contoh:
(h) I used to play football on Sundays.
‘Saya biasanya bermain bola pada hari
Minggu.’
(i) Saturdays was my soccer night.
‘Sabtu adalah sepak bola malamku.’
(j) I used to play Mondays and Wednesdays was
my basketball.
‘Yang biasa saya mainkan pada hari Senin
dan Rabu adalah bola basket.’
(k) Eh: it was Tuesdays and- what is it.
‘Eh: Selasa dan hari apa ya.’
(l) Mondays and Thursdays was basketball.
‘Senin dan Kamis bola basket.’
Jadi,
secara skematik daftar dilanjutkan dengan pasti sebagai rencana format “there +
BE + ITEM”:
Topik 1 age: umur
Topik 1a “seven
years old”: berumur 7 tahun
Topik
2 sport : olahraga Topik
3: day; hari
Topik
2a football : sepak bola Topik
3a: Sundays: Minggu
Topik
2b soccer: soker Topik
3b: Saturday: Sabtu
Topik
2c basket ball: bola basket Topik
3c: Mondays, Thursdays:
C. Penutup
Analisis
percakapan sebagai metode etnometodologi, menganalisis aturan sosial dan
menemukan metode yang digunakan anggota masyarakat untuk menghasilakn makna
aturan sosial. Analisis percakapan lebih menawarkan solusi untuk masalah yang berpusat
pada pergantian atau transisi dalam
berkomunikasi yang operasinya dapat ditunjukkan dalam pembicaraan yang nyata.
Analisis AP dicontohkan dengan cara kerja “there + BE + ITEM” yang mengizinkan
sebutan pertama, sebutan berikutnya dan hanya sebutan dalam kaitannya dengan
pasangan berdekatan, pemberian giliran, dan manajemen topik yang kesemuanya
sebagai kemajuan tuturan dalam mengungkap distribusi dan fungsi-fungsi
interaksional fenomena percakapan.
AP adalah percakapan
sebagai peristiwa aktual, dengan cara percakapan direkam tanpa rekayasa, hasil
rekaman ditranskrip sebagaimana adanya. Tiga asumsi AP, yaitu (a) interaksi
yang diorganisasi secara struktural, (b) kontribusi terhadap interaksi yang
berorientasi kontekstualitas, dan (c) dalam interaksi tidak terdapat
urut-urutan pembicara, eksidental bahkan tidak relevan (tidak ada typification). Kemudian,
dalam AP juga ada dua perspektif yang harus diperhatikan, yaitu (a) organisasi
percakapan dan (b) tema-isi percakapan (bagaimana tema pembicaraan dibahas,
apakah pembicaraan membentuk sebuah benang merah atau malah tidak relevan
dengan tema).
DAFTAR
PUSTAKA
Schiffrin, Deborah. Approaches
to Discourse. USA:
Blackwell Publishing, 1994.
Taylor, Talbot J. dan Deborah Cameron. Analysing Conversation. Oxford:
Pergamon Press, 1987.
[2]
Talbot J. Taylor
dan Deborah Cameron, Analysing Conversation (Oxford:
Pergamon Press,
1987), h. 101.
[3]
George
Yule, Pragmatik (terjemahan Indah
Fajar Wahyuni dan Rombe Mustajab). (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,
2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar