Senin, 13 Juni 2022

WELCOME TO MR BEJO'S BLOG

Selamat Datang di mr bejo's blog.



Blog ini menyajikan berbagai macam materi perkuliahan khususnya tentang Program Studi Bahasa Inggris.
Bagi Anda yang seorang mahasiswa silakan manfaatkan blog ini sebaik-baiknya untuk kepentingan penambahan pengetahuan Anda. Tapi jangan lupa sebagai mahasiswa yang credible dan bertanggung jawab untuk selalu menjaga identitas diri dan almamater kampus Anda untuk tidak melakukan suatu plagiat (mengutip sumber lain tanpa menyebutkan sumber penulisnya yang seakan-akan sumber itu hasil tulisan sendiri).

Demikian juga saya pada blog ini, saya tidak sedikit yang mengutip dari sumber/ blog yang lain yang kemudian saya share kembali untuk pembaca yang lain. Maka sayapun mohon maaf apabila di blog saya ini terdapat kutipan yang lupa saya cantumkan, saya beribu ribu mohon untuk dimaafkan.

Blog ini Copyright (right to be copied)  yang artinya Anda boleh sesuka hati untuk meng-copy paste asal tidak untuk disalah gunakan.

Selamat menikmati pengetahuan yang saya bagikan tinggal memilih menu di atas yang sesuai dengan keinginan Anda.

Salam sukses





The owner of BJ Digital Institut 

Kamis, 08 September 2016

KESEPADANAN DALAM TERJEMAHAN

KESEPADANAN ANTARA HASIL TERJEMAHAN BBC-ONLINE
DAN GOOGLE-TRANSLATE TEKS BAHASA INGGRIS
KE DALAM BAHASA INDONESIA
===========================================================
Bejo Sutrisno (7317150069)
Bjs_sutrisno@yahoo.co.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kesepadaan antara hasil terjemahan BBC Online dengan hasil terjemahan dari Google-Translate. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan bentuk content analysis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data hasil terjemahan dari BBC Online dengan hasil terjemahan dari Google-Translate yang kemudian dianalisis dan  dibandingkan kesepadanannya. Dari hasi analisis ditemukan masih banyak ketidak sepadanannya di banding kesepadanannya. Hal ini dikarenakan hasil terjemahan dari BBC Online bersifat adaptasi yang dikerjakan oleh manusia yang sudah paham dengan ilmu terjemahan sementara Google-Translate masih bersifat word for word translation.
                                         

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi berkembang semakin pesat dewasa ini.  Salah satu bentuk teknologi informasi yang mengalami perkembangan signnifikan hingga dapat mempengaruhi pola kehidupan dan cara berkomunikasi manusia di era global ini adalah teknologi informasi yang dikenal sebagai internet. internet merambah ke segenap penjuru dunia dan ke banyak aspek kehidupan manusia dengan cepat yang menjadikannya jendela dunia bagi setiap manusia yang memanfaatkan internet sebagai sarana informasi. Apapun kejadian yang terjadi di dunia ini dalam hitungan menit bahkan detik dengan cepat dan mudah untuk diakses oleh siapapun.
Salah satu cara yang paling mudah untuk membantu kita menemukan informasi secara cepat adalah dengan memanfaatkan mesin pencari atau dikenal dengan istilah search engine. Mesin pencari yang paling popular saat ini adalah Google. Mesin pencari ini pertama kali dikembangkan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada tahun 1996. Dengan menggunakan google setiap orang dapat memperoleh segala informasi yang diinginkan dengan cepat.
Dalam perkembangannya, Google tidak hanya mesin pencari informasi tetapi juga sebagai mesin penterjemah dari beberapa macam bahasa yang salah satunya adalah bahasa Inggris. Tidak sedikit yang memanfaatkan mesin terjemahan yang satu ini untuk kepentingan pendidikan. Meskipun belum terbukti akurat 100% tingakat keakuratan dan kebenarannya baik dari segi gramatikal maupun leksikal, mesin terjemahan yang satu ini banyak diminati oleh pengguna internet. Ini merupakan hal yang menarik untuk diteliti dan dianalisis hasil terjemahan dari Google-Translate baik dari Bahasa Sumber (BSu) maupun Bahasa Sasaran (BSa). Tentunya akan terjumpai beberapa hasil yang rancu atau kurang tepat dari hasil yang diharapkan, perangkat yang satu ini tidak dianjurkan sebagai mesin terjemahan yang memiliki tingkat keakuratan yang tinggi namun mesin penerjemah ini setidaknya membantu pengguna internet untuk memahami makna dari suatu kata, prase ataupun teks sehingga hasil terjemahannya tidak bisa diterima apa adanya tetapi perlu adanya pengeditan terhadap hasil terjemahan tersebut.
Sejauh ini hasil terjemahan dari Google-Translate hasil terjemahannya masih jauh dari ketepatan baik secara structural/grammatical maupun leksikal. Tidak sedikit hasil terjemahan dari Google-Translate tersebut menghasilkan kerancuan dari hasil terjemahannya meskipun secara global hasil terjemahan tersebut masih bisa dipahami maksudnya. Banyak pengguna Google-Translate yang memanfaatkannya hanya untuk ingin mengerti maksud dari bacaan dari bahasa BSu ke BSa. Meskipun memiliki manfaat bagi pengguna Google-Translate bukan berarti mesin terjemahan tersebut sebagai alat utama dalam menerjemahkan suat bahasa tetapi hanya sebagai alat bantu terjemahan yang merupakan bagian final process tapi merupakan sebagai bagian dari proses.
Dalam situs wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/google_translate) bahwa mesin penerjemah Google berbasis pada statistically based machine translation yang mampu
menerjemahkan dokumen, teks atau halaman web ke dalam bahasa lain. Fasilitas ini merupakan hasil pengembangan dari research yang dilakukan oleh Franz Joseph Och, pada tahun 2003 memenangkan kontes kecepatan mesin penerjemah. Menurut Och, mesin penerjemah dari Google ini menggunakan model statistik.
Menurut Newmark (1988:5) bahwa Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam terjemahan adalah adanya kesepadanan dan pergeseran makna antara Bahasa Sumber (BSu) dengan Bahasa Sasaran (BSa). Newmark mengatakan bahwa penerjemahan merupakan proses mengganti makna suatu teks ke dalam bahasa lain sesuai dengan yang dimaksudkan si penulis. Dalam hal ini Newmark menekankan pada pesan yang sepadan sebagaimana yang dimaksudkan oleh si penulis BSu. Disini dipaparkan apa saja yang dipahami secara umum sebagai penerjemahan yang mencakup penggantian teks BSu ke BSa yang bertujuan untuk memastikan kesamaan makna dari dua teks dan sekaligus menjaga kealamiahan kedua bahasa tersebut. Catford (1965:20) mendefinisikan “Translation may be defined as the replacement of textual material in one language (SL) by equivalent textual material in another language (TL)”. Yang maksudnya adalah bahwa penerjemahan dapat didefinisikan sebagai pengganti bahan tekstual dalam BSu dengan materi tekstual yang sepadan dalam BSa. Definisi lain diungkapkan oleh Nida dan Taber (dalam Widyamartaya, 1989), bahwa translation consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language message, first in terms of meaning and secondly in terms of style. Dari definisi tersebut terlihat bahwa dalam menerjemahkan suatu teks dari BSu ke BSa, masalah pilihan kata yang tepat dan sepadan menjadi hal pertama yang harus dihadapi seorang penerjemah sebelum mempermasalahkan bentuknya. Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara (Keraf:2006:87).
Jika ada yang harus dipertahankan dalam menerjemahkan suatu bahasa ke dalam bahasa lain adalah makna atau pesan yang terkandung dalam Bahasa tersebut. Hal ini selaras dengan pendapat Larson (dalam Riazi, 2002) yang mengatakan bahwa “naturally and supposedly, what changes is the form and the code and what should remain unchanged is the meaning and the message”. Yang dapat berubah dalam terjemahan adalah bentuk dan kodenya namun makna dan pesan tidak dapat berubah. Hal ini diperkuat oleh House (2001), “Translation is essentially an operation in which the meaning of linguistic units is to be kept equivalent across languages,”, dijelaskan bahwa makna yang terkandung dalam suatu bentuk yang diterjemahkan (suatu unit linguistik) harus diberikan secara ekuivalen/sepadan dalam setiap terjemahannya dalam bahasa apapun.
Selain terjemahan melalui Google –Translate, pengguna internet bisa memanfaatkannya untuk belajar bahasa Inggris melalui berita yang sudah ada terjemahan dalam bahasa Indonesia. Salah satu berita ternama yang memiliki pelajaran Bahasa Inggris melalui terjemahan dalam bahasa Indonesia adalah berita BBC Online yang dapat di lihat pada situs: http://www.bbc.com/indonesia/topik/dwibahasa. Situs ini menyajikan berbagai berita yang sudah diterjemahkan meskipun volume beritanya tidak begitu banyak namun dapat bermanfaat untuk belajar Bahasa Inggris. Untuk itu penulis tertarik untuk mencari kesepadanan yang terdapat pada hasil terjemahan BBC Online  dwi bahasa dengan hasil terjemahan dari Google-Translate.

2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali kesepadanan makna pada hasil terjemahan BBC Online  dwi bahasa dengan Google-Translate  teks Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia.

3. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dari penelitian ini, yaitu:
1)    Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan ilmu linguistik khususnya kajian terjemahan.
2)    Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan pemahaman bagi para pengguna internet yang memanfaatkan pembelajaran bahasa Inggris gaik melalui BBC Online  dwi bahasa maupun Google-Translate untuk menjaga keakuratan hasil dari terjemahan melalui BBC Online  dwi bahasa dan Google-Translate.
4. Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:
1)    “Analisis Kesalahan Kebahasaan Hasil Terjemahan Google-Translate Teks Bahasa Indonesia Ke Dalam Bahasa Jerman”. E-Journal oleh Imam Santoso, M.Pd, staf Pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman – FBS UNY. Dari hasil analisis kesalahan penerjemahan Google translate dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman ditemukan bahwa kesalahan terbanyak terjadi pada tataran morfologi, kemudian disusul kesalahan pada tataran semantik, sintaksis dan ortografi.
2)    Analisis Kesepadanan Makna dan Keberterimaan Bahasa Informal pada Terjemahan Tuturan Slang Dalam Novel P.S. I Love You Karya Ceceli Ahern”. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Program Studi Linguistik Minat Utama Penerjemahan, Uns, Juni 2010. Oleh Pristinian Yugasmara. Dari hasil penelitiannya Secara keseluruhan, data-data terjemahan slang dalam novel P.S. I Love You sudah memiliki kualitas yang cukup baik. Namun, sebagai catatan bagi penerjemah dan orang-orang yang memiliki ketertarikan di bidang penerjemahan, perlu diperhatikan lagi mengenai pemilihan padanan makna yang tepat untuk menerjemahkan istilah istilah yang berhubungan dengan ciri khas suatu budaya ke dalam budaya bahasa sasaran beserta tingkat keberterimaannya.

5. Kerangka Teori
Menurut Catford (1965:20), penerjemahan berarti mentransfer bahasa sumber ke bahasa sasaran. Penerjemahan merupakan penggantian materi tekstual pada bahasa sumber ke bahasa sasaran. Dalam proses penerjemahan, penerjemah selalu berusaha mendapatkan unsur bahasa sasaran yang sepadan dengan bahasa sumbernya agar dapat mengungkapkan pesan yang sama dalam teks sasaran. Karena setiap bahasa mempunyai aturan tersendiri, maka perbedaan aturan ini akan menyebabkan terjadinya pergeseran.

5.1 Pengertian Kesepadanan
Menurut Harvey dalam Miyanda (2007:46) bahwa Secara deskriptif kesepadanan merujuk pada hubungan yang tampak antara tuturan dalam BSu dan BSa yang berkorespondensi satu dengan lainnya secara langsung. Secara preskriptif kesepadanan menunjuk antara ekspresi dalam BSu dan terjemahannya yang baku dalam BSa, contohnya adalah kamus. Jadi Seorang penerjemah akan dihadapkan pada situasi yang mengharuskannya memiliki kemampuan menganalisa suatu teks bahasa sumber dan mengalihkan pesan dan mencari padanan yang paling dekat dalam bahasa sasaran.

5.2 Macam-macam Kesepadanan
1) Kesepadanan Formal
Nida (1982:200-2001) menyatakan bahwa Kesepadanan formal mengacu  pada kesepadanan maksimal pada kata atau frase bahasa sumber. Nida dan Taber  memberikan kejelasan bahwa tidak selalu ada kesepadanan formal antara dua  bahasa. Oleh karena itu,  Nida dan Taber menyarankan bahwa kesepadanan formal   dipakai apabila penerjemahan bertujuan untuk mendapatkan kesepadanan yang  benar-benar formal daripada kesepadanan yang sifatnya dinamis. Penggunaan  kesepadanan formal ini membawa implikasi yang cukup serius di dalam Bsa  karena penerjemahan tersebut tidak akan mudah dipahami oleh pembaca. Nida dan Taber sendiri menyatakan bahwa kesepadanan formal pada  umumnya menyimpangkan pola gramatikal dan gaya dari bahasa sasaran, dan  oleh karenanya juga menyimpangkan pesan atau makna yang disampaikan kepada  pembaca karena pembaca akan sangat sulit memahami pesan yang disampaikan. 
2) Kesepadanan Dinamis
Nida dan Taber (1974:12) menyatakan bahwa penerjemahan merupakan suatu kegiatan untuk mencari padanan yang terdekat dan wajar (closest natural equivalence) dalam Bsa. Padanan harus memiliki makna yang terdekat dengan makna Bsu, khususnya dalam konteks bahasa dan budaya Bsu. Untuk mempertahankan makna, penerjemah harus melakukan penyesuaian baik dalam bidang fonologi, morfologi, sintaksis, sintaksis dan gaya bahasa yang ada di dalam Bsa. Cara penerjemahan seperti ini disebut dengan padanan dinamis. Sementara menurut Nida bahwan untuk dapat mencapai kesepadanan dinamis, penerjemah harus memperhatikan siapa yang menjadi calon pembaca terjemahan tersebut. Pembaca Bsa memiliki peranan yang penting, karena suatu terjemahan dikatakan sepadan apabila respon dari pembaca sasaran memuaskan (Nida, 1974:494). Dalam hal ini, sebaiknya respon yang diberikan oleh pembaca Bsa terhadap terjemahan tersebut sama dengan pembaca Bsu ketika membaca tulisan tersebut dalam Bsu.
3)  Kesepadanan Leksikal
Emzir (2015:28)) menjelaskan bahwa kesepadana leksikal adalah kesepadanan yang muncul pada tataran kata dan di atas kata, ketika penerjemahan dari satu Bahasa ke dalam Bahasa lain. Begitu juga Baker, di dalam Emzir (2015), mengakui pada pendekatan pernerjemahan bottom-up, kesepadanan pada tataran kata merupakan unsur pertama yang harus dipertimbangkan oleh penerjemah. Secara fakta ketika penerjemah mulai menganalisis TS dia melihat pada kata-kata sebagai unit tunggal untuk menemukan suatu definisi tentang istilah kata karena harus diingat bahwa sebuat kata tunggal dapat sewaktu-waktu diperuntukkan untuk makna-makna yang berbeda dalam Bahasa-bahasa yang berbeda dan dapat dipandang sebagai unti yang lebih komplek atau morfem. Ini berarti bahwa penerjemah harus memberikan perhatian pada sejumlah factor ketika memerhatikan sebuat kata, seperti jumlah, gender, dan tensis.

4)  Kesepadanan Gramatikal
Menurut Baker (2001:82-116) di dalam Emzir bahwa aturan gramtikal dapat berbeda-beda lintas Bahasa dan ini dapat menimbulkan masalah dalam menemukan suatu korespondensi langsung dalam BT. Secara fakta, dia menyatakan bahwa struktur gramatikal yang berbeda dalam BS dan BT mngkin menyebabkan perubahan yang luar biasa dalam cara informasi atau pesan dipindahkan. Perubahan ini dapat menyebabkan penerjemah menambah atau mengurangi informasi dalam BT karena kekurangan perangkat gramatikal tertentu dalam BT itu sendiri. Di antara perangkat gramatikal yang mungkin menyebabkan masalah dalam penerjemahan Baker memfokuskan pada jumlah, tensis dan aspek, voice person dan gender. ( Emzir, 2015:34)

5)     Kesepadanan Pragmatis
Pada kesepadanan pragmatis ini tidak telepas dari hubungan antara kohesi dan koherensi. Di mana koherensi adalah jaringan hubungan yang mengatur dan membuat sebuah teks; kohesi adalah jaringan hubungan permukaan yang menghubungkan kata-kata dan ungkapan dengan kata-kata dan ungkapan lain dalam teks, dan koherensi adalah jaringan hubungan konseptual yang mendasari teks secara permukaan. Keduanya memerhatikan cara rangkaian dari Bahasa asing terhubung satu sama lain (Emzir, 2015:170).

5.3 Pergeseran dalam Penerjemahan
Penerjemahan yang melibatkan dua system bahwa yang berbeda menyebabkan terjadinya suatu pergeseran baik dalam tataran struktur, unit, kelas kata, maupun intra system (Catford, 1965:77).

Simatupang (2000:74-82) menyebutkan jenis-jenis pergeseran dalam terjemahan sebagai berikut:
1) Pergeseran pada tataran morfem
Inggris                                                             Indonesia
Impossible                   :                       tidak mungkin
recycle                          :                       daur ulang
2) Pergeseran pada tataran sintaksis
a. Kata ke frasa
        Inggris                                              Indonesia
 girl                              :                       anak perempuan
 stallion                      :                       kuda jantan

b. Frasa ke klausa
Inggris
Not knowing what to say, (he just kept quiet)
Indonesia
(Karena) dia tidak tahu apa yang hendak dikatakannya, (dia hanya terdiam)

c. Frasa ke kalimat
Inggris
His misinterpretation of the situation (caused his downfall).
Indonesia
Dia salah menafsirkan situasi (dan itulah yang menyebabkan kejatuhannya).

d. Klausa ke kalimat
Inggris
Her unusual voice and singing style thrilled her fans, who reacted by screaming, crying, and clapping.
Indonesia
Suaranya yang luar biasa dan gayanya bernyanyi memikat para penggemarnya. Mereka memberikan rekasi dengan berteriak-teriak dan bertepuk tangan.

e. Kalimat ke wacana
Inggris
Standing in a muddy jungle clearing strewn with recently felled trees, the Balinese village headman looked at his tiny house at the end of a line of identical buildings and said he felt strange.
Indonesia
Kepala kampung orang Bali itu berdiri di sebuah lahan yang baru dibuka di tengah hutan. Batang-batang pohon yang baru ditebang masih berserakan di sana-sini. Dia memandang rumahnya yang kecil yang berdiri di ujung deretan rumah yang sama bentuknya dan berkata bahwa dia merasa aneh.

3) Pergeseran kategori kata
a. Nomina ke adjektiva
Inggris                                             Indonesia
He is in good health.         :           Dia dalam keadaan sehat.

b. Nomina ke verba
Inggris                                             Indonesia
We had a very long talk. :             Kami berbicara lama sekali.

4) Pergeseran pada tataran semantik
Pergeseran makna pada tataran semantik dapat berupa pergeseran makna generik ke makna spesifik maupun sebaliknya. Misalnya pada penerjemahan kata bahasa Inggris leg atau foot ke dalam bahasa Indonesia, maka padanan yang paling dekat untuk kedua kata tersebut adalah kaki. Di sini penerjemahan bergerak dari makna spesifik ke makna generik.

5) Pergeseran makna karena perbedaan sudut pandang budaya
Pergeseran makna juga terjadi karena perbedaan sudut pandang dan budaya penutur bahasa yang berbeda. Misalnya orang Inggris menghubungkan ruang angkasa dengan kedalaman, sedangkan orang Indonesia dengan ketinggian atau kejauhan. Jadi orang Inggris akan mengatakan The space-ship travelled deep into space, sedangkan orang Indonesia akan berkata Kapal ruang angkasa itu terbang tinggi sekali di ruang angkasa.

6. Metodologi
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan tahapan sebagai berikut:
1) Persiapan
Pada tahapan ini, penulis mengkaji beberapa buku tentang terjemahan, linguistik, dan analisis teks terjemahan untuk mendiskripsikan teori yang berkaitan dengan topik penelitian.
2) Pengumpulan data
Penulis mengumpulkan data-data tentang melalui hasil terjemahan Google-Trandlate.
3) Analisis data
Penulis menganalisis data dengan cara mengoleksi, mengidentifikasi, dan menganalisis data.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Analisis
Analisis kesepadanan dan pergeseran kebahasaan yang disajikan dalam makalah ini merupakan kajian kecil yang menganalisis dua teks yang diambil dari situs berita online bilingual BBC yaitu di situs:  http://www.bbc.com/indonesia/bahasa_inggris diambil pada tanggal 13 Juni 2016.

 


  Gambar 1: Cuplikan berita dwi bahasa BBC-Online

Teks BSu dalam Bahasa Inggris berita online BBC yang terdiri dari judul dan empat paragraph teks tersebut kemudian diterjemahkan oleh mesin penerjemah yang ada pada Google-Translate ke dalam bahasa Indonesia kemudian dibandingkan dengan terjemahan sumber dari berita online BBC. Perbandingan antara teks asli dengan hasil terjemahannya dapat dilhat pada tabel 1 dan table 2 berikut.

Table 1: Perbandingan antara teks asli berita  online bilingual BBC dengan hasil terjemahan pada Google-Translate.
NO
BBC-ENGLISH
BBC-INDONESIAN
GOOGLE-TRANSLATE
1

Russia military exercises

Latihan militer Rusia

Latihan militer Rusia
2
Russia has expanded the number of troops taking part in military exercises across the country.
Rusia menambah jumlah pasukan yang ikut serta dalam latihan militer di seluruh negara itu.
Rusia telah memperluas jumlah pasukan yang mengambil bagian dalam latihan militer di seluruh negeri.
3
Speaking in Moscow, General Valeri Gerasimov said a total of 80.000 and 220 warplanes were being deployed to the Arctic, the southern Caucasus and the contested Sakhalin islands (in the Pacific Ocean close to Japan), and other regions.
Berbicara di Moskow, Jenderal Valeri Gerasimov mengatakan total 80.000 pasukan dan 220 pesawat tempur dikerahkan ke Artik, Kaukasus selatan, dan Kepulauan Sakhalin yang diperebutkan (di Samudra Pasifik dekat dengan Jepang), dan daerah-daerah lain.
Berbicara di Moskow, General Valeri Gerasimov mengatakan total 80.000 dan 220 pesawat tempur sedang dikerahkan ke Kutub Utara, Kaukasus selatan dan pulau-pulau yang diperebutkan Sakhalin (di Samudera Pasifik dekat dengan Jepang), dan daerah lain.
4
Russia's show of force is believed to be in response to NATO's build-up of tanks and military vehicles in the Baltic states.
Pertunjukan kekuatan Rusia ini diyakini sebagai tanggapan atas pengerahan tank dan kenderaan militer di negara-negara Baltik.
acara Rusia kekuatan diyakini dalam menanggapi NATO penumpukan tank dan kendaraan militer di negara-negara Baltik.
5
NATO has said it will defend member states which potentially may be vulnerable to Russian military action.
NATO mengatakan akan membela negara-negara anggotanya yang mungkin mudah diserang oleh aksi militer Rusia.
NATO mengatakan pihaknya akan mempertahankan negara anggota yang berpotensi mungkin rentan terhadap Rusia

2. Pembahasan
Berdasarkan table di atas, secara keseluruhan dapat ditemukan hasil kesepadanan sebagai berikut yang dapat dilihat pada table 2:

Table 2: Anallisis Kedua hasil terjemahan antara terjemahan Berita online BBC dan Google-Translate
NO
BBC-ENGLISH
BBC-INDONESIAN
GOOGLE-TRANSLATE
1

Russia military exercises

Latihan militer Rusia

Latihan militer Rusia
Pada judul artikel baik yang dari BBC maupun Google memiliki terjemahan yang sama, namun secara kebahasaan seharusnya menjadi ‘Latihan-latihan militer Rusia’. Karena bahasa Koran cenderung lebih singkat dan jelas yang terkadang mengabaikan unsur structural.
2
Russia has expanded the number of troops taking part in military exercises across the country.
Rusia menambah jumlah pasukan yang ikut serta dalam latihan militer di seluruh negara itu.
Rusia telah memperluas jumlah pasukan yang mengambil bagian dalam latihan militer di seluruh negeri.
Ada beberapa perbedaan dari data paragraph no.2. yang (1) frase kata kerja ‘has expanded’ di berita BBC diterjemahkan ‘menambah’ sedangkan di Google ‘telah memperluas’ yang merupakan terjemahan kata demi kata (word for word translation). Namun kedua makna tersebut sebenarnya memiliki kesepadanan dari terjemahan tersebut. Kemudian yang (2) frase taking part di BBC diterjemahkan ‘ikut serta’ sedangkan di Google ‘mengambil bagian’. Namun secara konteks dan kesesuaian lebih tepat yaitu terjemahan dari BBC ‘mengambil bagian’. Dan yang (3) frase across the country pada BBC menerjemahkan dengan ‘di seluruh negara’ sementara pada Google ‘di seluruh negeri’. Jadi ada perbedaan makna ‘negara’ dan ‘negeri’. Tepatnya adalah ‘di seluruh negara’.  Terjemahan pada Google ini juga sifatnya masih word for word translation.
3
Speaking in Moscow, General Valeri Gerasimov said a total of 80.000 and 220 warplanes were being deployed to the Arctic, the southern Caucasus and the contested Sakhalin islands (in the Pacific Ocean close to Japan), and other regions.
Berbicara di Moskow, Jenderal Valeri Gerasimov mengatakan total 80.000 pasukan dan 220 pesawat tempur dikerahkan ke Artik, Kaukasus selatan, dan Kepulauan Sakhalin yang diperebutkan (di Samudra Pasifik dekat dengan Jepang), dan daerah-daerah lain.
Berbicara di Moskow, General Valeri Gerasimov mengatakan total 80.000 dan 220 pesawat tempur sedang dikerahkan ke Kutub Utara, Kaukasus selatan dan pulau-pulau yang diperebutkan Sakhalin (di Samudera Pasifik dekat dengan Jepang), dan daerah lain.
Pada paragraph no.3 ini dijumpai beberapa perbedaan hasil terjemahan dari Google terhadap BBC. (1) kata ‘General’ yang seharusnya diterjemahkan ‘Jenderal’ seperti pada hasil terjemahan BBC, di Google diterjemahkan sama dengan BSunya yaitu ‘General’. (2) klausa ‘80.000 and 220 warplanes were being deployed to the Arctic.’ Tepatnya diterjmahkan seperti pada BBC yaitu ‘80.000 pasukan dan 220 pesawat tempur dikerahkan ke Artik’, namun di Google diterjemahkan menjadi ‘80.000 dan 220 pesawat tempur sedang dikerahkan ke Kutub Utara’. Sehingga ada kekeliruan dalam trjemahan Google tersebut. Yang (3) frase other regions yang seharusnya memiliki makna ‘daerah-daerah lain’ seperti pada terjemahan BBC, di Google diterjemahkan ‘daerah lain’. Bentuk jamak bahasa Inggris jika diterjemahkan melalui Google-Translate hamper selalu diterjemahkan dalam bentuk tunggal.
4
Russia's show of force is believed to be in response to NATO's build-up of tanks and military vehicles in the Baltic states.
Pertunjukan kekuatan Rusia ini diyakini sebagai tanggapan atas pengerahan tank dan kenderaan militer di negara-negara Baltik.
acara Rusia kekuatan diyakini dalam menanggapi NATO penumpukan tank dan kendaraan militer di negara-negara Baltik.
Pada hasil terjemahan ‘Russia's show of force is believed’ pada Googleacara Rusia kekuatan diyakini dalam menanggapi’ berbeda jauh dengan hasil terjemahan BBC ‘Pertunjukan kekuatan Rusia ini diyakini’ artinya pada Google terjemahan terjadi kekeliruan dalam penerjemahannya.
5
NATO has said it will defend member states which potentially may be vulnerable to Russian military action.
NATO mengatakan akan membela negara-negara anggotanya yang mungkin mudah diserang oleh aksi militer Rusia.
NATO mengatakan pihaknya akan mempertahankan negara anggota yang berpotensi mungkin rentan terhadap Rusia
Pada paragraph terakhir ini, (1) kata ‘defend.’ Diterjemahkan ‘membela’ pada BBC dan di Google ‘mempertahankan’. (2) Frase ‘vulnerable to Russian military action’ pada terjemahan Google sangat rancu yaitu ‘berpotensi mungkin rentan terhadap Rusia’ yang semestinya pada terjemahan BBC yaitu ‘mungkin mudah diserang oleh aksi militer Rusia’. 

Berdasarkan hasil analisis pada table 2 di atas dapat disimpulkan bahwa banyak terjadi perbedaan hasil terjemahan antara terjemahan dari berita BBC online versi Bahasa Indonesia dan Goodle-Translate. Tidak hanya perbedaan antara kedua terjemahan tersebut namun dari Google-Translate lebih ke word for word translation. Namun demikikan ada beberapa hasil terjemahan dari Google-Translate yang memiliki kesamaan dengan hasil terjemahan dari BBC Online.

C. Simpulan
Google-Translate hasil terjemahannya masih jauh dari ketepatan baik secara structural/grammatical maupun leksikal. Tidak sedikit hasil terjemahan dari Google-Translate tersebut menghasilkan kerancuan dari hasil terjemahannya meskipun secara global hasil terjemahan tersebut masih bisa dipahami maksudnya. Hal ini terlihat berdasarkan perbedaan antara hasil terjemahan dari berita BBC Online dari BSu yang sama menghasilkan terjemahan yang cukup berbeda. Hal ini dikarenakan hasil terjemahan dari BBC Online bersifat adaptasi yang dikerjakan oleh manusia yang sudah paham dengan ilmu terjemahan sementara Google-Translate masih bersifat word for word translation karena hanya mengandalkan mesin yang dibuat oleh manusia untuk mempermudah pengguna internet. Namun demikian secara makna Google-Translate masih bisa dipahami secara global.















DAFTAR PUSTAKA

Catford, J.C. 1965. A lInguistic Theory of Translation. London: Oxford Univeristy Press.
Emzir, 2015. Teori dan Pengajaran Penerjemahan. Jakarta: Rajawali Pers, hal

House, Juliane. 1977.  A Model for Translation Quality Assessment, Tübingen:  Gunter Narr
Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama.
Nida, Eugene A and Taber, Charles R. 1982. The Theory and Practice of Translation. Leiden: E.J. Brills.
Nida, E.A., dan Charles R. Taber. 1974. The Theory and Practice of Translation. Leiden: E.J. Brill.
Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. London: Prentice Hall.
Miyanda, Fewdays. 2007. Total Meaning and Equivalence in Translation. NAWA Journal of Language and Communication, June 2007. University of Bostwana.
Riazi, Abdolmehdi. 2008. On the Test Methods and Translation Criteria Used to  Assess Iranian Students’ Translations in Translation Courses. Online Translation Article.(http://www.TranslationDirectory.com).
Simatupang, Maurits. 2000. Pengantar Teori Terjemahan. Jakarta: Depdiknas Dikti

Widyamartaya, A.1989. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.